Kang Emil Usul Impor Beras Ditunda, Pengamat Ekonomi Ungkap Syarat Khusus

- 19 Maret 2021, 08:37 WIB
 Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Humas Jabar/Pipin/

Kang Emil juga mengatakan daripada impor beras mending membeli beras Jabar yang stoknya masih melimpah bahkan masih surplus 320 ribu ton sampai bulan april.

Sama seperti Kang Emil, Enny Sri Hartati selaku pengamat ekonomi INDEF, juga menegaskan impor beras akan lebih baik jika kebutuhan dalam negeri sudah tidak cukup.

Baca Juga: Duh, Reyna Tanyakan Masalah Nino Mantan Suami Andin pada Mama Rosa! Sinopsis Ikatan Cinta 19 Maret 2021

“Impor beras itu bukan sesuatu yang haram, diperbolehkan di Undang-Undang pangan, tapi ada syaratnya, kalau kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi. Sementara BPS menyatakan ketersediaan beras cukup.” Ujar Enny, dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari AntaraNews.

Enny juga sedikit kesal karena impor yang mengemuka justru tidak rasional dilakukan saat menjelang panen raya, dirinya setuju bila impor beras ditunda.

Enny juga menambahkan bahwa beras lokal memang lebih mahal namun itu terjadi karena produksi didalam negeri yang membutuhkan biaya yang lebih banyak.

Baca Juga: Bupati Majalengka Salurkan 7000 Pestisida untuk Bantu Para Petani

Menurut Enny menyelesaikan masalah harga beras, pemerintah harus melakukan efisiensi di sektor pertanian seperti memberikan subsidi pupuk dan benih.

Enny juga berharap bahwa pemerintah bisa lebih jeli melihat dan menghitung kembali persediaan beras didalam negeri yang cukup besar.

“Ketersediaan itu harus diukur dengan jumlah stok nasional, produksi nasional, bukan hanya yang dikuasai Bulog saja. Kalau Bulog dengan stok 2,5 juta sampai 3 juta ton itu sudah cukup,” tandas Enny.***

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA Jabar Prov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah