Kang Emil Usul Impor Beras Ditunda, Pengamat Ekonomi Ungkap Syarat Khusus

- 19 Maret 2021, 08:37 WIB
 Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. /Humas Jabar/Pipin/

PR MAJALENGKA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau yang kerap disapa Kang Emil ini mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menunda impor beras karena menurutnya impor akan membuat harga beras lokal turun dan mengancam kesejahteraan petani.

Dalam waktu dekat ini akan ada panen raya dan hal ini yang membuat Kang Emil menunda impor beras.

“Dalam waktu dekat akan ada panen raya, usul Jabar ke pemerintah pusat lebih baik impor ditunda.” Kata Kang Emil, usai menyerap aspirasi perwakilan petani di 27 kabupaten/kota secara virtual di Gedung Sate, seperti dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari jabarprov.co.id

Baca Juga: Hampir Sentuh Angka 290, Ini Daftar 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Tertinggi di Kabupaten Majalengka

Kang Emil menjelaskan impor beras dilakukan saat kebutuhan atau stok beras sedang defisit, namun sampai saat ini stok beras masih melimpah terutama di Jawa Barat yang saat ini dalam kondisi surplus.

“Kalau posisinya kita krisis beras, saya kira impor itu masuk akal,tapi kami surplus.” Tutur Kang Emil.

Menurut Kang Emil dirinya tidak ingin kebijakan impor beras mengancam kesejahteraan petani, oleh karena itu perlu diperlakukan manajemen waktu yang lebih matang terkait impor beras.

Baca Juga: Sinopsis dan Link Streaming Drama Korea Reply 1988 NET TV Eps 10: Taek vs Jung Hwan

Selain itu Kang Emil mengatakan bahwa Gabungan Kelompok Tani (Gakpoktan) di Kabupaten Cirebon berharap impor beras itu tidak dilakukan menjelang panen raya karena akan membuat penurunan pemasaran untuk para tani.

Kang Emil juga mengatakan daripada impor beras mending membeli beras Jabar yang stoknya masih melimpah bahkan masih surplus 320 ribu ton sampai bulan april.

Sama seperti Kang Emil, Enny Sri Hartati selaku pengamat ekonomi INDEF, juga menegaskan impor beras akan lebih baik jika kebutuhan dalam negeri sudah tidak cukup.

Baca Juga: Duh, Reyna Tanyakan Masalah Nino Mantan Suami Andin pada Mama Rosa! Sinopsis Ikatan Cinta 19 Maret 2021

“Impor beras itu bukan sesuatu yang haram, diperbolehkan di Undang-Undang pangan, tapi ada syaratnya, kalau kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi. Sementara BPS menyatakan ketersediaan beras cukup.” Ujar Enny, dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari AntaraNews.

Enny juga sedikit kesal karena impor yang mengemuka justru tidak rasional dilakukan saat menjelang panen raya, dirinya setuju bila impor beras ditunda.

Enny juga menambahkan bahwa beras lokal memang lebih mahal namun itu terjadi karena produksi didalam negeri yang membutuhkan biaya yang lebih banyak.

Baca Juga: Bupati Majalengka Salurkan 7000 Pestisida untuk Bantu Para Petani

Menurut Enny menyelesaikan masalah harga beras, pemerintah harus melakukan efisiensi di sektor pertanian seperti memberikan subsidi pupuk dan benih.

Enny juga berharap bahwa pemerintah bisa lebih jeli melihat dan menghitung kembali persediaan beras didalam negeri yang cukup besar.

“Ketersediaan itu harus diukur dengan jumlah stok nasional, produksi nasional, bukan hanya yang dikuasai Bulog saja. Kalau Bulog dengan stok 2,5 juta sampai 3 juta ton itu sudah cukup,” tandas Enny.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA Jabar Prov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah