Semisal jika pengguna menanyakan terkait jumlah ketersediaan kursi di sekolah, tim akan mencari data ke Disdik Jabar.
Selanjutnya, akan ada operator yang menghubungi penanya secara langsung untuk memberikan jawabannya.
Baca Juga: Ulasan Ikatan Cinta Tadi Malam: Saksi Bisu Pembunuh Roy
Indah Dwianti juga menambahkan kalau aplikasi Si Votun sudah dibangun sejak September 2020 dan sudah dilakukan uji coba di SLB Pajajaran dan Wyata Guna.
Selama uji coba terbukti aplikasi tersebut dapat memabantu, sehingga disimpulkan dapat digunakan masyarakat luas namun masih terbatas hanya di wilayah Jabar saja.
Indah Dwianti berpendapat, setidaknya aplikasi ini menjawab hak dari masyarakat tunanetra untuk mendapatkan informasi publik.
Baca Juga: Tak Menyangka Bermasalah dengan Ayah Tiri, Rizky Febian Tanyai Teddy: Sok Mau Berapa?
Sebab keterbukaan informasi itu menjadi hak semua masyarakat tanpa terkecuali.
Kadiskominfo Jabar Setiaji menegaskan, kalau Diskominfo akan terus menyediakan aplikasi yang memudahkan masyarakat termasuk tunanetra dalam mendapatkan informasi publik dengan mudah.
Kadiskominfo Jabar menambahkan bahwa mendapatkan informasi juga merupakan hak dari tunanetra. Selain itu, hal ini dapat mempermudah layanan publik bagi tunanetra.