Vaksin Sinovac Tiba di Bandung, 500 Ribu Orang Ini yang jadi Prioritas Vaksin di Jabar

- 11 Desember 2020, 07:00 WIB
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.*
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.* /Humas Jabar/ Yogi P

PR MAJALENGKA – Pada Minggu, 6 Desember 2020 pukul 21.20 WIB, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovach Biotech telah tiba di Indonesia.

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Jabarprov.go.id, vaksin dibawa menggunakan pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300ER yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah tiba di Jakarta, vaksin tersebut kemudian disimpan di PT Biofarma, Bandung.

Baca Juga: MP 1 Akan Gandeng Dorna Sport Untuk Hadirkan MotoGP Esport Indonesia Series

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Kang Emil memiliki harapan Jawa Barat menjadi prioritas utama yang diberikan vaksin Sinovac mengingat beberapa wilayah berada di zona merah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat masih memetakan daerah dan warga yang dijadikan prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Masih mengutip dari Jabarprov.go.id, daerah di Jawa Barat yang masuk zona merah akan dikriteriakan lagi.

Baca Juga: Tak Cuma Habib Rizieq, Polisi Sebut Kemungkinan Tersangka Kasus Kerumunan Petamburan Akan Bertambah

“Yang paling visible (terlihat membutuhkan) berapa. Misalnya di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) 2,6 juta yang kita prioritaskan, kemudian (Zona Merah) Bandung Raya," ujar Setiawan.

Vaksin akan diberikan pada Zona Merah di lima daerah Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus COVID-19 di Jabar.

Berikutnya, Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi) yang juga banyak terdapat kasus penularan COVID-19.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Harian Terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Barat Nyari Sentuh 1000 Pasien, Ini Rinciannya

Tetapi menurut Kang Emil, vaksinasi Covid-19 akan menguras waktu yang cukup lama dan membutuhkan tenaga yang banyak sehingga memerlukan persiapan yang matang.

“Masyarakat masih harus bersabar dan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” ujar Kang Emil yang dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Jabar Antara News.

“Protokol kesehatan tersebut yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan masih terus berlangsung sampai kondisi pulih,” sambungnya.

Baca Juga: 7 Hal yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Terdapat Emas di Tubuh Manusia

Kang Emil mengatakan Covid-19 tidak akan hilang langsung 100 persen karena ada tahapannya, sehingga protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Kang Emil mengatakan bahwa tenaga kesehatan, TNI, dan Polri mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin karena mereka yang berjuang di garda terdepan melawan Covid-19.

"Jika Jawa Barat menjadi prioritas utama, maka kami ingin prioritaskan untuk tenaga medis sebanyak 350 ribu, untuk TNI dan Polri sebanyak 150 ribu orang, karena mereka bertugas di garis depan menghadapi pandemi,” ujar Kang Emil.

Tetapi hingga kini, Kang Emil belum mengetahui berapa dari 1,2 juta dosis vaksin yang dialokasikan untuk Jawa Barat.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Jabarprov.go.id ANTARA Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah