Ratusan Anak Kecanduan Gawai hingga Masuk Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Wagub Jabar: Orang Tua Harus Mengawasi

18 Maret 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi. Anak-anak di Jawa Barat mengalami gangguan usai kecanduan gawai hingga harus di rawat di Rumah Sakit Jiwa.* /ilustrasi/Aas/pexels

PR MAJALENGKA - Gawai atau gadget seperti ponsel, dan tablet ternyata dapat memberikan dampak negatif untuk anak-anak.

Tidak bisa dipungkiri, masa pandemi yang berkepanjangan membuat kebanyakan orang semakin lengket dengan gawai, baik untuk bekerja atau mengisi waktu senggang.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari website Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sejauh ini sudah ada ratusan pasien anak kecanduan gawai di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Tak Boleh Lagi Kawal Moge dan Mobil Mewah, Berikut 7 Kendaraan yang Wajib Dikawal Polisi

Diketahui bahwa tingkat kecanduan gawai pada anak di Jawa Barat terus meningkat ke angka yang memprihatinkan.

Salah satu penyebabnya adalah karena sekolah memberlakukan proses pembelajaran dalam jaringan (daring) daring, membuat anak memiliki waktu lebih lama bersama dengan gawainya.

Berdasarkan data yang didapat, setidaknya ada delapan anak yang dirawat di RSJ Cisarua.

Baca Juga: Super Junior Akhirnya Kembali ke Dunia Hiburan, Lagu House Party Langsung Puncaki iTunes

Sementara itu, data juga menyebutkan bahwa tercatat ada sekitar 200 anak yang melakukan berobat jalan berkaitan dengan hal tersebut.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memandang masalah ini dengan serius dan merasa perlu adanya tindakan pencegahan sejak dini.

Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada seluruh orang tua tegas membatasi interaksi anak-anaknya dengan gawai.

Baca Juga: Dulu Sibuk Foya-foya Kini Hartanya Habis untuk Biaya Hidup di Penjara, Lucinta Luna: Semua Aku Jual-jualin

Penggunaan gawai diawasi hanya untuk pembelajaran daring, sementara keperluan lainnya harus diawasi dengan ketat.

“Harus diketahui orang tua bahwa penggunaan gawai lebih dari enam jam per hari berbahaya bagi mental dan psikis anak,” ucap Wagub Jabar.

Selain itu, Wagub Jabar itu meminta orang tua juga selalu memantau konten-konten yang dibuka anak, agar tidak terpengaruh hal-hal negatif.

Baca Juga: Ini 5 Hubungan yang Toxic, Kehilangan Jati Diri Bisa Menjadi Salah Satu Tandanya

Uu Ruzhanul berpendapat faktor yang dapat menyebabkan anak kecanduan adalah fitur game online dan media sosial.

“Anak awalnya punya gangguan dengan stress, banyak mengurung diri, tidak punya teman kemudian dia pegang gawai, sehingga terjadilah adiksi,” ucap Wagub Jabar.

Dia menambahkan bahwa kecanduan juga bisa timbul karena anak tidak memiliki kegiatan bersama orang tua, sehingga mencuri-curi kesibukan sendiri dengan bermain gawai.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Reply 1988 NET TV Eps 9: Kekesalan Deok Sun pada Jung Hwan

Uu Ruzhanul meminta orang tua agar memiliki kegiatan rutin interaktif yang sifatnya harian atau mingguan bersama anak.

Karena dengan itu anak akan merasa diperhatikan orang tua dan aktivitas bermain gawai menjadi tidak menyenangkan, apalagi dilakukan dengan konsisten.

Sebagai bentuk keseriusan pemerintah provinsi Jawa Barat akan terus menjalankan program Setangkai (Sekolah Aman Menggunakan Gawai) yang digagas pada awal 2020.

Baca Juga: Prediksi Liga Spanyol: Real Betis vs Levante, Los Verdiblancos Siap Melaju ke Papan Atas

Program tersebut memiliki konsep dan pola untuk penerapan dan literasi pada guru, orang tua dan anak akan aman dan bijak dalam penggunaan gawai.

“Kami segera sosialisasikan pada masyarakat. Termasuk di awal di hari Selasa, kami akan mengundang minimal zoom meeting sekitar 1.000 orang yang mengurus anak-anak.” katanya.

“Jadi program ini sedang dikonsepkan bagaimana supaya memberikan literasi pada guru, orang tua dan anak. Mudah-mudahan akhir bulan ini,” sambung Wagub Jabar.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Jabar Prov

Tags

Terkini

Terpopuler