Keren! Jawa Barat Ubah Wajah Pertanian Jadi Lebih Segar dengan Gagas Program Petani Milenial

8 Desember 2020, 15:36 WIB
Ilustrasi petani muda bekerja di sawah.* /Pixabay/@ecoyou

PR MAJALENGKA - Terhitung sudah hampir 10 bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Pandemi Covid-19 tentu saja berdampak pada sisi ekonomi negara.

Sebab, sejak adanya pandemi Covid-19 aktifitas terhambat dengan adanya pembatasan yang diterapkan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus.

Baca Juga: Antisipasi Penuhnya Ruang Isolasi, Pemprov Jawa Barat Siapkan 15 Lokasi Hotel dan Gedung Pemerintah

Namun, dari semua sektor hanya ada satu sektor yang masih mampu bertahan dan bahkan meningkat kebutuhannya.

Sektor tersebut yaitu, pertanian.

Sektor pertanian secara tidak langsung menyokong perekonomian negara.

Sayangnya sektor ini sama sekali tidak menarik perhatian bagi generasi milenial di Indonesia, termasuk Jawa Barat.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Tiba di Bandung, Gubernur Ridwan Kamil Berharap Jabar Jadi Wilayah Prioritas

Hal ini dibuktikan dari hasil survey dari sensus (sutas) 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS) kalau jumlah total petani di Jawa Barat berkisar 3.250.825 orang.

Terbagi menjadi petani usia 25-44 sekitar 945.574 atau 29 persen dari total.

Padahal, generasi milenial sangat diharapkan untuk bisa memberikan perubahan pada sektor pertanian Indonesia di masa depan.

Baca Juga: Jelang Pencoblosan Rabu Besok, Ridwan Kamil Imbau Masyarakat Jabar Terapkan Protokol Kesehatan

Memahami permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program 'Petani Milenial'.

Program ini memiliki tujuan untuk mengubah sektor pertanian menjadi lebih baru dan modern dengan menggunakan teknologi, agar dapat menarik generasi milenial.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Distanhor) Jawa Barat Dadan Hidayat mengatakan, program tersebut di gagas Pemda untuk meregenerasi petani di Jawa Barat.

Baca Juga: Grafik Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Menaik, Wagub Tekankan Pentingnya Protokol Kesehatan

Pasalnya, petani milenial dianggap akan lebih adaptif terhadap perubahan jaman dengan menguasaan teknologi digital yang lebih baik.

“Saat ini, perlu regenerasi petani. Perubahan tantangan di sektor pertanian semakin berat. Perlu pelaku utama yang adaptif terhadap perubahan, teknologi semakin maju, dan globalisasi,” kata Dadan yang dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari humas.jabarprov.go.id.

Baca Juga: Dishub dan Grab Berikan Kejutan Bagi Warga Bandung yang Taati Prokes, Ini Hadiah yang Menanti

Dadan juga menjelaskan, tujuan Petani Milenial iin untuk meningkatkan produktifitas dari produksi pertanian, pendapatan serta ekspor.

Selain itu, generasi muda yang menjadi petani diyakini dapat menciptakan sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Dalam program Petani Milenial, Pemprov Jawa Barat akan memberikan lahan yang tidak terpakai untuk dimanfaatkan petani muda.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona Berani Berkeliaran di Depok Siap-siap Disisir Tim Pemburu Covid-19

Dengan sistem pinjam pakai atau bentuk kerja sama lainnya.

Setiap petani muda diberikan kesempatan untuk memanfaatkan satu hektare lahan atau lebih.

Pemprov juga akan mencari offtaker, domestik maupun ekspor.

Baca Juga: Capai Level Tertinggi Penambahan Kasus Covid-19, Korea Selatan Perketat Aturan Pembatasan di Seoul

Dengan begitu, petani muda dapat berkolaborasi dengan mengenai komoditas apa yang mesti dihasilkan.

“Kami akan menjadi fasilitator dalam pemasaran komoditas hasil petani milenial melalui forum-forum offtaker dan forum-forum perbankan,” ujarnya.

“Serta forum marketplace seperti e-commerce, supaya terjadi kolaborasi Pentahelix semua pihak,” sambung Dadan.

Baca Juga: Jawa Barat Tambah 1.388 Pasien Terkonfirmasi Covid-19, Kota Depok Sumbang Kasus Tertinggi

Dadan juga menjelaskan kalau dalam program Petani Milenial akan ada pembinaan dasar untuk penerapan teknologi 4.0.

“Pemanfaatan teknologi internet of think dan manajemen pertanian modern menjadi materi utama,” jelasnya.

“Begitu juga pemanfaatkan inovasi-inovasi teknologi dalam sistem budidaya, mulai on farm sampai dengan off farm,” lanjut Dadan.

Baca Juga: Waspadai Krisis Bahan Pangan Jika Pandemi Covid-19 Belum Juga Usai, Ridwan Kamil: Khususnya Beras

Dengan pemanfaatan teknologi ini, Dadan berharap petani milenial dapat menembus pasar global.

Salah satu upayanya Pemda Provinsi yang terus mempromosikan komodiata petani Milenial.

Pemda Provinsi Jawa Barat menargetkan ada sekitar 1.000 pemuda yang menjadi petani. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: humas.jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler