Buat Program Pemuda Mandiri, Kabupaten Garut Beri Pelatihan dan Bantuan untuk Usaha Produktif

4 Desember 2020, 22:03 WIB
Program Pemuda Mandiri Bantu Pemuda di Garut Berwirausaha.* /REP RILIS PEMKAB GARUT via Jabarprov.go.id/REP RILIS PEMKAB GARUT via Jabarprov.id

PR MAJALENGKA – Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Garut membuat program Pemuda Mandiri.

Program Pemuda Mandiri ini bertujuan meningkatkan kualitas pemuda di Kabupaten Garut dalam bidang kewirausahaan.

Program ini memberikan kesempatan kepada setiap pemuda yang berwirausaha mendapatkan bantuan berupa pelatihan dan barang produksi.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Jawa Barat Hari Ini, Tambah 1.648 Kasus dan Total Terkonfirmasi Jadi 55.807

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Jabarprov.go.id, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Usep Basuki Eko mengatakan, bantuan yang digulirkan berupa pelatihan dan bantuan untuk usaha produktif.

“Ada pelatihan-pelatihan terus bantuan untuk usaha produktif juga, ada usaha pemuda yang misalnya mau berternak ayam, nah kita bantu,” ucap Usep Basuki Eko saat ditemui di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga yang berada di Ciateul, Garut, pada Rabu 2 Desember 2020 lalu.

Menurut Usep Basuki Eko, untuk pengajuan bantuan usaha produktif berupa barang produksi, para pemuda yang ingin mengajukan diharuskan mengirimkan proposal.

Baca Juga: Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Divonis Hukuman Mati

Selain itu, jika ingin mendapatkan bantuan harus memiliki badan hukum dengan bergabung di sebuah lembaga yang sudah memiliki badan hukum yang jelas.

“Mengajukan proposal, kan kalau di bank harus berbadan hukum, tapi tidak mungkin harus bikin dulu berbadan hukum, tapi misalnya dia ikut ke yang berbadan hukum,” ungkap Usep Basuki Eko.

“Misalnya ada pesantren, digabung dengan pesantren jadi kita membantunya untuk kelompok pemuda itu dibawah binaan pesantren,” tambahnya.

Baca Juga: Berstatus Zona Merah Covid-19, Sejumlah Ruas Jalan di Bandung Ditutup Selama 14 Hari

Eko menuturkan, untuk sekarang ini, sudah ada yang mendapatkan bantuan berupa 50 ayam petelur dan 1 kwintal pakan ternak.

“Jadi satu kelompok pemuda dikasih 50 ekor ayam dan pakan 1 kwintal. Nah setelah diproduksi bisa dijual,” tutur Eko.

Pada awalnya bantuan berupa uang, namun karena dianggap tidak efisien maka diubah menjadi barang ataupun bahan produksi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mengarahkan Dana DIPA dan TKDD untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

“Kalau dulu berupa uang yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), setelah dievaluasi ini kalau berupa uang saya menafsirkan tidak tepat penggunaan,” tandas Eko.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler