Mulai Membaik, Rodrigo Duterte Izinkan Tenaga Medis Filipina Bekerja Ke Luar Negeri

- 22 November 2020, 22:28 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.*
Presiden Filipina Rodrigo Duterte.* /Instagram/@rodyduterteofficial

PR MAJALENGKA - Filipina merupakan negara kedua di Asia Tenggara yang memiliki kasus Covid-19 tertinggi.

Namun saat ini, jumlah kasus harian dan angka kematian di Filipina telah menurun.

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Filipina Silvestre Bello, dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah mengakhiri larangan tenaga medis bekerja ke luar negeri dan membuka jalan bagi tenaga medis ke negara asing.

Baca Juga: Iran Memperketat Pembatasan Kegiatan Sosial Secara Nasional Setelah Alami Lonjakan Kasus Covid-19

“Presiden telah menyetujui pencabutan larangan penempatan tenaga medis (ke luar negeri),” ujar Sekretaris Tenaga Kerja, Bello pada Sabtu, 21 November 2020 yang dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Reuters.

Bello menyatakan jika penyebaran Covid-19 di Filipina mulai membaik, tidak terjadi lonjakan yang signifikan.

Sehingga, pemerintah mengizinkan tenaga medis Filipina bekerja ke luar negeri.

Baca Juga: Korea Selatan Laporkan 300 Kasus Covid 19 dalam Sehari, Siap-siap Gelombang ke 3!

Untuk memastikan Filipina memiliki tenaga medis yang professional untuk memerangi pandemi Covid-19 di negerinya.

Pemerintah hanya mengizinkan 5.000 tenaga medis untuk bekerja ke luar negeri.

“Kami (pemerintah) memberikan batasan hanya 5.000 tenaga medis jadi kami tidak akan kekurangan. Tapi mungkin akan meningkat secara bertahap,” ujar Belo.

Baca Juga: Australia Selatan Cabut Kebijakan Lockdown karena Kebohongan Pegawai Pizza

Menurut data dari Komisi Pendidikan Tinggi dan Administrasi Pekerjaan Luar Negeri Filipina, pada 2019 hampir 17.000 tenaga medis melakukan tanda tangan kontrak kerja ke luar negeri.

Dilansir Majalengka.Pikiran-rakyat dari Aljazeera, Tenaga kesehatan Filipina menjadi bagian dari garda terdepan untuk memerangi Covid-19 di Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, serta di Filipina.

Namun pada April lalu, pemerintah melarang tenaga medis bekerja keluar negeri, karena mereka sangat dibutuhkan untuk memerangi pandemi Covid-19 yang menyerang Filipina.

Baca Juga: Pfrizer Meminta Persetujuan Untuk Penggunaan Vaksin Darurat Covid 19

Kemudian ribuan tenaga medis menyebut diri mereka dengan sebutan “priso-nurses” yang artinya perawat layaknya tahanan.

Sebutan tersebut digunakan karena merasa pemerintah tidak menghargai tenaga medis, dibayar rendah, dan tidak mendapatkan perlindungan yang baik.

Adanya pencabutan larangan ini disambut baik oleh Maristela Abenojar, Presiden Persatuan Perawat Filipina yang telah meminta pemerintah untuk memberikan upah dan tunjangan yang lebih baik jika ingin tenaga medis tetap bekerja di negeri sendiri.

Baca Juga: Kasus Covid 19 Melonjak di Tokyo, Bagaimana Nasib Olimpiade 2020?

Sejak 10 November 2020, kasus Covid-19 di Filipina masih di bawah angka 2.000 orang.

Sedangkan pada 20 November, angka kematian, karena Covid-19 mencapai 8.025 kasus atau hanya 1,93 persen dari 415.067 kasus di Filipina.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah