Jepang Akan Adakan Dialog dengan Korea Utara Terkait Penculikan Warganya oleh Agen Korut

- 16 November 2020, 19:12 WIB
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi beri pernyataan terkait dialog Jepang dengan Korea Utara.*
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi beri pernyataan terkait dialog Jepang dengan Korea Utara.* /

PR MAJALENGKA – Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan pada hari Senin 16 November 2020, pihaknya akan tetap berdialog dengan Korea Utara.

Dialog itu dilakukan guna menyelesaikan masalah lama kedua negara terkait perkembangan nuklir dan misilnya.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, dialog ini juga akan membahas persoalan warga Jepang yang diculik oleh agen Korea Utara beberapa dekade lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Seiring Adanya Harapan OPEC Akan Membatasi Produksi

“Baik mantan perdana menteri Shinzo Abe dan Perdana Menteri Yosihide Suga mengatakan, mereka siap untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Kim Jong Un,” kata Motegi.

“Kami melakukan berbagai komunikasi dengan Korea Utara dan tidak hanya melalui kedutaan kami di Beijing, tetapi juga melakukan cara komunikasi lain,” sambungnya.

Namun, Motegi tidak menjelaskan lebih lanjut terkait cara komunikasi lain itu.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Trump Akui Kemenangan Biden

Sebelumnya, ibu dari perempuan Jepang yang diculik oleh Korea Utara mendesak Jepang menyelesaikan masalah penculikan.

Hal ini dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari NHK World.

Yokota Sakie mengharapkan adanya dialog antara pemimpin kedua negara tersebut.

Baca Juga: Tanggapi Sikap Trump Setelah Hasil Pilpres AS Diumumkan, Barack Obama: Sudah Waktunya Dia Menyerah

Sakie mengajukan banding pada konferensi pers yang digelar Minggu 15 November 2020, menjelang peringatan 43 tahun penculikan putrinya, bernama Megumi.

Saat itu, Megumi merupakan penduduk Niigata dan masih berusia 13 tahun.

Sakie mengatakan pada wartawan bahwa dirinya tidak akan pernah bisa memaafkan kejahatan tersebut.

Baca Juga: Armenia Menyerahkan Wilayah Sengketa ke Azerbaijan

Dirinya merasa hampa, dan bertanya-tanya mengapa ia masih tidak bisa melihat putrinya kembali setelah sekian lama.

Yokota mengatakan suaminya berusaha keras untuk bertemu putri mereka lagi selama lebih dari 40 tahun, tetapi dia tidak bisa.

Dia mengatakan, tidak menyangka bahwa hanya dia dan satu orang tua korban penculikan yang masih hidup.

Baca Juga: Reporter di Meksiko Tewas Ditembak, Menambah Daftar Jurnalis yang Dibunuh Selama Dua Minggu Ini

Yokota meminta pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mengembalikan para korban penculikan.

Pemerintah Jepang mengatakan, agen Korea Utara menculik setidaknya 17 warga Jepang pada 1970-an dan 1980-an.

Lima orang dipulangkan setelah pertemuan puncak bilateral kedua negara pada tahun 2002.

Baca Juga: Sapa Pendukung dan Seolah Tolak Hasil Pilpres AS, Cuitan Trump: Kita Akan Menang

Tetapi sisanya, termasuk Yokota Megumi, masih belum ditemukan.

Pada hari Minggu 15 November 2020, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menghadiri pertemuan yang diadakan di Niigata.

Pertemuan itu membahas penyelesaian masalah terkait penculikan tersebut dan bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat berikutnya.

Baca Juga: 7 Hal Unik yang akan Ditemukan di Tiongkok, Salah Satunya Angsa Pengganti Anjing Pengawas

“Kami akan melakukan upaya penuh untuk membawa pulang semua korban penculikan secepat mungkin,” kata Kato, seperti dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Japantimes.

Suga telah menyatakan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tanpa menetapkan prasyarat dan mengambil alih kebijakan pendahulunya, yaitu Shinzo Abe.

Namun, seorang pejabat senior pemerintah Jepang mengatakan bahwa tidak ada reaksi sama sekali dari Pyongyang.

Baca Juga: Badai Vamco Diprediksi Menuju Vietnam, 468.000 Warga dari Empat Provinsi Dievakuasi

Dalam pembicaraan telepon pertamanya dengan Biden pada hari Kamis 12 November, Suga meminta dukungan dan pengertian terkait masalah penculikan.

Akan tetapi keduanya hanya menjalin kerja sama atas masalah Korea Utara secara umum, dan Joe Biden tidak menyebutkan masalah penculikan. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters Japan Times NHK World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah