Network
PR MAJALENGKA - Arab Saudi akhirnya beri ucapan selamat kepada Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden atas kemenangannya pada Minggu, 8 November 2020.
Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu berjanji dalam kampanyenya untuk menilai kembali hubungan negaranya dengan kerajaan Arab Saudi.
Janji ini muncul usai tuntutan pertanggungjawaban lebih lanjut atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat Istanbul di Riyadh dan menyerukan diakhirinya dukungan Amerika Serikat untuk perang Yaman.
Baca Juga: Haru, Warga Amerika Serikat Tak Henti Menangis Rayakan Kemenangan Joe Biden Atas Donald Trump
Ketika negara-negara Arab lainnya berlomba untuk memuji penantang dari Partai Demokrat tersebut, penguasa de facto kerajaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman tetap diam pada pemungutan suara AS bahkan ketika dia mengirim kata-kata hangat kepada presiden Tanzania pada pemilihan ulangnya.
Menurut laporan SPA yang dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com melalui Reuters, pada hari Minggu 8 November 2002, Raja Arab Saudi Salman dan putra mahkotanya, memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris yang berhasil menang dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat.
“Raja Salman memuji hubungan yang berbeda, bersejarah dan dekat antara kedua negara sahabat dan rakyat mereka yang semua orang ingin perkuat dan kembangkan di semua tingkatan,” tulis SPA menambahkan.
Baca Juga: Jika Tak Lagi Menjabat Presiden AS, Donald Trump akan Kehilangan Hak Istimewanya di Twitter
Hubungan Pangeran Mohammed dengan Trump telah memberikan penyangga terhadap kritik internasional atas catatan hak asasi Riyadh yang dipicu oleh pembunuhan Khashoggi, peran Riyadh dalam perang Yaman dan penahanan aktivis wanita.
