Jika keduapuluh negara tersebut sudah mendapatkan bantuan vaksin, WHO menyatakan untuk segera melakukan vaksinasi terhadap pekerja di bidang kesehatan dan lansia.
Tedros dalam peryataannya menyatakan, COVAX siap dikirim, akan tetapi pihaknya tidak dapat mengirimkan vaksin yang tidak mereka miliki.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Bulgaria vs Italia, Gli Azzurri Berjuang Amankan Puncak Klasemen
Ia menambahkan, jika 10 juta dosis vaksin merupakan jumlah yang menurutnya tidak berjumlah besar dan itu tidak cukup, namun hal ini merupakan permulaan.
Perlu diketahui bahwa COVAX merupakan sebuah platform internasional yang memiliki tujuan untuk memberikan bantuan 2 miliar vaksin terhadap negara-negara tertinggal di dunia dalam satu tahun.
Mereka kerap melakukan kecaman dan kritikan kepada negara-negara maju karena menyimpan sebagian besar pasokan vaksin yang terbatas dan berkontribusi pada distribusi vaksinasi yang tidak merata.
Baca Juga: Shin Tae-yong Bakal Terbang ke Korea Selatan, Plt Sekjen PSSI Ungkap Alasannya
Negeri Paman Sam, Amerika Serikat, sampai saat ini telah membagikan 39 dosis vaksin kepada 100 orang, berbanding terbalik dengan Uni Eropa yang hanya memberikan 14 dosis vaksin per 100 orang.
Adapun sekitar 0,68 suntikan vaksinasi telah diberikan pada 100 orang di Benua Afrika.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, India mempercepat pendistribusian vaksin secara global, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah.