Tingkatkan Kekuatan Militer, China Dikabarkan Bangun Kapal Induk Bersenjata Nuklir

- 14 Maret 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi - China dikabarkan membangun kapal induk bersenjata nuklir untuk meningkatkan kekuatan militernya.
Ilustrasi - China dikabarkan membangun kapal induk bersenjata nuklir untuk meningkatkan kekuatan militernya. /Pixabay / Military_material

PR MAJALENGKA - China disebut-sebut tengah membangun kapal induk keempat untuk meningkatkan kekuatan militer, khususnya pada angkatan laut mereka.

Kabarnya kapal induk yang mulai dikerjakan sejak awal tahun ini, bakal dilengkapi senjata berbahan nuklir

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari aljazeera.com, jika sudah jadi, China berencana menempatkan kapal induk tersebut di perairan Asia-Pasifik.

Baca Juga: Minum Jamu Racikan Ncus, Aldebaran Justru Salah Tingkah! Simak Sinopsis Ikatan Cinta 14 Maret 2021

Seorang narasumber yang dekat dengan pimpinan militer China menyebutkan bahwa langkah membuat kapal induk yang dilengkapi senjata nuklir adalah sebuah terobosan signifikan dan merupakan keputusan yang sangat berani yang penuh tantangan
 
Saat ini, sudah ada ada dua kapal induk China yang sudah beroperasi dan yang ketiga diharapkan bisa mulai digunakan tahun ini.

Dari ketiga kapal induk tersebut, tidak satupun yang memiliki kemampuan nuklir.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Pesan yang Mendalam Saat Peringatan Hari Raya Nyepi 2021

Sejarah Kapal Induk Buatan China

Negeri tirai bambu itu pertama kali meluncurkan kapal induk buatan sendiri pada tahun 2017 silam.

Hal itu dilakukan untuk membuktikan bahwa mereka mampu mandiri membangun industri pertahanan berteknologi canggih.

Kapal induk seberat 50.000 ton diberi nama Shandong, desainnya mengadopsi kapal induk Kuznetsov Soviet milik Rusia.

Baca Juga: 8 Cara Makan Berikut ini Bisa Menunjukkan Kepribadian Seseorang, Kamu yang Mana?

Shandong yang dioperasikan menggunakan pembangkit listrik turbin uap berbahan bakar minyak konvensional, dilengkapi runway untuk lepas landas helikopter maupun pesawat jet

Kapal induk kedua dinamakan Liaoning, dibeli dari Ukraina dan memiliki bobot seberat 60 ribu ton.

Menurut laporan The South China Morning Post, yang ketiga, sementara dalam tahap perampungan dan diharapkan beroperasi tahun ini, dikabarkan kapal induk tersebut memiliki berat sekitar 85.000 ton.

Baca Juga: Prediksi Liga Spanyol: Barcelona vs Huesca, Blaugrana Siap Raih 4 Kemenangan Berturut-turut

Dilaporkan juga pada tahun 2017 lalu, China sudah membangun kapal induk di sebuah galangan kapal yang berada di luar Shanghai.

Kapal itu ukurannya mendekati kapal kelas Nimitz milik Amerika Serikat yang bertenaga nuklir 100.000 ton.

Selain dua kapal induk yang beroperasi, militer China sudah memiliki lebih dari selusin kapal selam bertenaga nuklir.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu! Deretan Artis Indonesia yang Juga Merayakan Nyepi

China mengklaim telah mendirikan pos militer di pulau-pulau buatan perairan Laut Cina Selatan yang kaya energi.

Klaim tersebut telah dinyatakan tanpa dasar hukum oleh Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag.

Namun, China bersikeras untuk tidak berpartisipasi dalam kasus itu dan kemudian menolak putusan tersebut karena dianggap 'batal demi hukum.

Baca Juga: Suksesnya WandaVision Membuat The Falcon and the Winter Soldier Dapat Tekanan, Begini Jawaban Sutradara

Sejak putusan pengadilan, ketegangan semakin meningkat, dengan AS dan sekutunya.

Pada bulan Januari 2021, pemerintah China juga mengesahkan undang-undang yang untuk pertama kalinya secara eksplisit mengizinkan penjaga pantainya menembaki kapal asing.

Hal itu dilakukan karena para sekutu Amerika Serikat meningkatkan jumlah armada latihan angkatan laut dan patroli di Laut Cina Selatan.

Baca Juga: Prediksi Liga Spanyol: Sevilla vs Real Betis, Derbi Perebutan Tiket ke Liga Champions

Sementara itu, Amerika Serikat secara teratur menuduh China melakukan militerisasi Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi negara tetangganya yang mungkin ingin mengeksploitasi cadangan minyak dan gas yang ada di lokasi itu. ***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah