Presiden Paraguay Perintahkan Semua Menteri Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

- 8 Maret 2021, 19:00 WIB
Presiden Paraguay, Mario Abdo Benitez meminta seluruh menteri mengundurkan diri.*
Presiden Paraguay, Mario Abdo Benitez meminta seluruh menteri mengundurkan diri.* /Reuters/Jorge Adorno/

PR MAJALENGKA - Presiden Paraguay Mario Abdo Benitez secara mengejutkan telah memerintahkan semua menteri di kabinetnya untuk mengundurkan diri.

Perintah itu dilatarbelakangi bentrokan antara demonstran dan polisi yang terus terjadi dan tak bisa dihindari. 

Warga melayangkan protes terhadap langkah pemerintah Paraguay dalam menangani krisis virus Covid-19.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Rencana Licik Elsa untuk Jawab Tantangan Nino Soal Reyna

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Aljazeera, Menteri Komunikasi Negara, Juan Manuel Brunetti, menuturkan bahwa pada Sabtu, 6 Maret 2021 Presiden telah meminta semua anggota kabinet untuk menyerahkan posisi mereka.

“Presiden, pasti akan berbicara hari ini dengan warga. Dia akan mengumumkan perubahan, tapi kami ingin semua warga tahu dan mengerti bahwa pesan (tuntutan) mereka sudah sampai ke presiden,” ujarnya.

Menurutnya, Presiden Abdo Benitez sangat menghormati protes damai dan telah menyerukan kepada warga untuk tidak anarkis saat melakukan demo.

Baca Juga: Mengenal 5 Sifat Psikopat, Salah Satunya Terbiasa Tidur Sebentar

Bentrokan di Paraguay antara polisi dan pengunjuk rasa terjadi pada Jumat malam, 5 Maret 2021 di pusat ibu kota, Asuncion.

Para perusuh melempari para petugas dengan batu, yang kemudian dibalas petugas dengan melepaskan tembakan menggunakan peluru karet dan gas air mata.

Inter-American Commission on Human Rights (IACHR)  atau Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika pada Sabtu, 6 Maret 2021 menyatakan keprihatinan atas laporan bahwa polisi menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap orang-orang selama protes.

Baca Juga: Gunakan Racun Biawak, Seorang Menantu Habisi Nyawa sang Mertua karena Sering Ditegur

IACHR pun kemudian meminta pihak berwenang untuk menyelidiki pengaduan pelanggaran hak asasi manusia.

Demonstrasi warga dipicu meningkat angka pasien Covid-19 di Paraguay, yang mencapai tingkat rekor terbaru dan rumah sakit telah kewalahan menangani membludaknya pasien.

Para pengunjuk rasa melakukan aksinya di luar gedung Kongres untuk menuntut pengunduran diri Abdo Benitez.

Baca Juga: Ibunda Kaesang Foto Bareng Felicia Tissue dan Nadya Afrita, Perbedaan Senyum Iriana Jokowi Jadi Sorotan

Pada Kamis, 4 Maret 2021 sehari sebelum bentrok terjadi, para legislator sudah mendesak Menteri Kesehatan Paraguay, Julio Mazzoleni untuk mundur karena dianggap gagal menangani pandemi.

Mazzoleni mengaku telah bertemu Presiden pada hari Jumat dan telah mengajukan pengunduran dirinya.

Tak cuma Mazzoleni, Presiden Abdo Benitez pun dibuat pusing akibat protes warga dan tekanan politik dari partai oposisi yang memintanya untuk mengundurkan diri.

Baca Juga: Polri Terapkan ETLE di 10 Polda, Ini yang Harus Dilakukan Jika Tidak Melanggar tapi Dapat Surat Tilang

Penanganan pandemi di Paraguay memang sedang kacau karena pemerintah baru-baru ini mengatakan ada kekurangan obat-obatan penting untuk mengobati pasien Covid-19 dan hampir semua tempat tidur unit perawatan intensif di rumah sakit umum penuh.

"Kami berada dalam situasi kritis. Mari hindari keramaian. Ini adalah satu-satunya hal yang dapat menyelamatkan kita dari runtuhnya layanan kesehatan,” ujar juru bicara kementerian kesehatan Hernan Martinez

Paraguay telah melaporkan hingga saat ini sudah lebih dari 165.800 kasus Covid-19, sementara menurut data dari Universitas Johns Hopkins, dan lebih dari 3.200 orang telah meninggal karena Covid-19 di negara itu. ***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x