Tentara Thailand Disuntik Vaksin Palsu, Ditipu Dokter Lapangan

- 3 Maret 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi vaksinasi.
Ilustrasi vaksinasi. /Pixabay/fernando zhiminaicela

PR MAJALENGKA – Dokter menyuntikkan vaksin palsu kepada Tentara Thailand.

Dilansir PikiranRakyat-Majalengka.com dari bangkokpost.com, Tentara Thailand membenarkan salah satu dokternya telah menipu personelnya karena telah diberikan suntikan vaksin palsu.

Tentara Thailand yang diberikan vaksin palsu ditempatkan di Sudan Selatan.

Baca Juga: DATA TERBARU Covid-19 Majalengka 3 Maret: Kasus Terkonfirmasi Tembus 2.000 Kasus

Kasus tersebut terjadi pada tahun lalu oleh dokter lapangan.

Pihak Tentara Thailand tidak menyebutkan dokter yang telah menipu anggotanya.

Ketika itu, terdapat 247 tentara Thailand yang sedang ditempatkan di Afrika.

Baca Juga: Jelang Comebak Super Junior, Donghae Ungkap Konsep Album hingga Keinginannya untuk Mengadakan Pameran Foto

Tentara Thailand tersebut sedang dalam upaya misi perdamaian yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Jenderal Chaovalit Sangkarit selaku Juru Bicara Markas Besar Angkatan Bersenjata Thailand mengatakan kejadian itu diselidiki setelah pejabat PBB melihat vaksin yang dibawa tampak mencurigakan.

Penyelidikan menemukan jika dokter lapangan tersebut telah menyarankan teman-temannya untuk mengambil suntikan flu yang akan membantu setelah wabah Covid-19 menyerang.

Baca Juga: Gol Tunggal Jadon Sancho, Bawa Dortmund Segel Satu Tiket ke Semifinal

Dokter tersebut lalu memberi mereka zat lain dan bukan vaksin.

Diketahui jika zat tersebut merupakan suntikan tetanus atau garam.

Dokter tersebut dikirim kembali ke Thailand pada Maret tahun lalu.

Baca Juga: Sudah Berlaku! Polri Minta Masyarakat untuk Kooperatif Saat Mendapat Teguran dari Polisi Virtual

“Apa yang dia lakukan adalah penipuan dan pelanggaran disiplin yang serius,” kata Jenderal Chaovalit.

Unit dari dokter lapangan tersebut memecatnya dari dinas pada bulan April tahun lalu dan pengadilan Militer Bangkok mengeluarkan surat perintah penangkapannya.

Jenderal Chaovalit menuturkan jika tentara mengirim kasusnya ke Dewan Medis Thailand untuk  meminta izin praktik kedokterannya dicabut .

Baca Juga: Si Kecil Kaya Manfaat, Ini 5 Nutrisi dalam Almond yang Belum Banyak Diketahui Orang

Dokter lapangan tersebut akan diberi kesempatan untuk menjelaskan setelah tidak memenuhi panggilan pertama.

Jika gagal membela diri, lisensi kedokterannya akan dicabut.

“Yang terjadi adalah pelanggaran yang dilakukan oleh seorang individu, yang melanggar hukum dan peraturan disiplin tentara. Itu mencoreng reputasi tentara dan negara,” ujar Jenderal Chaovalit.

Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, PHDI dan MDA Bali Keluarkan Surat Edaran Terkait Tradisi Arak-arakan Ogoh-ogoh

"Tentara telah mengambil tindakan cepat untuk memastikan keadilan bagi orang-orang yang terkena dampak. Kami juga melanjutkan tindakan di lapangan secara profesional untuk mencegah dampak di masa mendatang,” sambungnya.

Insiden tersebut tidak membuat misi Tentara Thailand di Sudan Selatan berubah.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Bangkok Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah