PR MAJALENGKA - Beberapa hari lalu Tiongkok dan Rusia diketahui mempererat hubungan militer mereka dengan melakuka latihan militer bersama.
Kedua negara mengirim pesawat pembom untuk misi patroli di Pasifik bersama-sama hal ini justru memicu ketakutan akan konflik besar-besaran yang bisa saja terjadi.
Empat pesawat pembom H-6K Tiongkok dan dua pembom strategis Tu-95 Rusia terbang di atas Laut China Timur dan Laut Jepang, militer Rusia telah mengonfirmasi hal tersebut.
Baca Juga: Polisi Lakukan Penyelidikan Terkait Kasus Viral Parodi Lagu Indonesia Raya, Kedubes Malaysia Buka Su
Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan langkah itu sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan antara Moskow dan Beijing.
Aerospace Forces of Russia and China conducted the second joint air patrol in the Asia-Pacific region #RussianArmy #AerospaceForces #RussiaChina pic.twitter.com/SYCxcLYksV— Минобороны России (@mod_russia) December 22, 2020
Disampaikan bahwa hal itu dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperdalam kemitraan Rusia-Tiongkok yang komprehensif.
Salah satunya dengan meningkatkan tingkat kerja sama antara kedua militer dan memperluas kemampuan mereka untuk melakukan sebuah tindakan bersama dan perkuat stabilitas strategis.
Baca Juga: Jelang Penutupan Akses Bagi WNA ke Indonesia, Ribuan Bule Justru Berdatangan dan Memadati Bandara
Sebelum Presiden Putin menyampaikan pernyataan tentang aliansi potensial kedua negara, namun keduanya menolak untuk membahas kemungkinan menggabungkan kekuatan di bidang militer.