Amerika Serikat Keluarkan Izin Darurat untuk Penggunaan Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer-BioNTech

- 13 Desember 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi vaksin.*
Ilustrasi vaksin.* /pexels/Gustavo Fring

PR MAJALENGKA – Badan Administrasi Makanan dan Obat (FDA) Amerika Serikat (AS), mengeluarkan izin darurat untuk penggunaan vaksin covid buatan Pfizer-BioNTech.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, izin itu dikeluarkan pada Jumat 11 Desember 2020.

Keputusan ini tentu saja membuat warga AS bisa mulai divaksinasi dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: California Bergabung Dengan Pemerintah Amerika Serikat Demi Gugat Google dalam Kasus Anti Monopoli

Saya mengizinkan penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech untuk pencegahan covid-19,” tulis Denise Hinton selaku Kepala ilmuwan FDA dalam surat kepada seorang eksekutif Pfizer.

Keputusan itu mengikuti proses pengaturan yang melibatkan panel penasihat independen.

Hal ini guna mempertimbangkan keamanan vaksin dua dosis oleh pembuat obat, agar disetujui untuk digunakan pada orang berusia 16 tahun ke atas.

Baca Juga: Donald Trump Yakin Memenangkan Pemilu Setelah Mahkamah Agung Mempertimbangkan Gugatan Terakhirnya

Para pejabat dan ahli medis berharap vaksin itu akan membantu mengendalikan pandemi setelah lebih dari 292 ribu orang AS telah menjadi korban covid-19.

Hingga saat ini lebih dari 15,8 juta orang telah terinfeksi.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Presiden AS Donald Trump memuji perkembangan izin vaksin ini sebagai keajaiban medis.

Baca Juga: Rencana Joe Biden Hadapi Covid-19, Dorong Penggunaan Masker, Vaksin hingga Pembukaan Kembali Sekolah

“Ini adalah satu pencapaian ilmiah terbesar dalam sejarah, dan akan menyelamatkan jutaan nyawa dan mengakhiri pandemi untuk selamanya,” ucap Trump.

Lebih dari 2.700 orang meninggal di AS pada hari Kamis 10 Desember, menurut perhitungan Johns Hopkins University.

Lonjakan kasus covid-19 yang mengkhawatirkan di seluruh negeri telah memenuhi rumah sakit dan petugas kesehatan yang kewalahan.

Baca Juga: PBB Sebut Peluru di Tank Anti Rudal Libya Terlihat Seperti Produksi Iran

Bahkan beberapa petugas kesehatan pun banyak diantaranya telah terpapar covid-19.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh FDA, mereka telah memberitahu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan Warp Speed untuk mempersiapkan distribusi vaksin yang cepat.

Perwakilan dari FDA mengatakan bahwa vaksin ini memenuhi standar ketat FDA untuk kualitas, keamanan, dan kemanjuran.

Baca Juga: Tiongkok Klaim Kimchi sebagai Miliknya, Warga Korea Selatan Kesal: Mencuri Budaya Kita

Pemerintah federal mengatakan pada awalnya hanya akan mendistribusikan 2,9 juta dosis setelah izin dari FDA terbit.

Sekitar setengah dosis yang akan disediakan Pfizer pada minggu pertama.

Separuh lainnya akan disediakan untuk menjamin bahwa mereka yang divaksinasi akan dapat menerima dosis kedua yang dibutuhkan tiga minggu kemudian.

Baca Juga: Pesawat Anti-Nuklir Vladimir Putin Dibobol, Emas dan Platinum Raib Digondol Perampok

Pfizer mengatakan bahwa vaksin dua dosisnya aman, dan 95 persen efektif dalam mencegah covid-19.

Tetapi, ada beberapa masalah keamanan, utamanya setelah dua orang di Inggris menderita anafilaksis, reaksi alergi yang parah dan terkadang fatal terhadap vaksin.

Dokter dan perawat, diharapkan menerima dosis pertama, serta kelompok rentan seperti warga lanjut usia di panti jompo pun akan didahulukan.

Baca Juga: Bersiap untuk Vaksinasi, Joe Biden Akan Bertemu Kepala Program Vaksin Covid-19 Minggu Ini

Namun pada akhirnya, pemberian vaksin akan menjadi tanggung jawab otoritas lokal mengenai siapa saja yang berhak diberi vaksin terlebih dahulu.

Untuk menghentikan penyebaran virus, setidaknya 70 persen populasi perlu diinokulasi. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah