Upaya Pemimpin G20 untuk Bantu Negara-negara Miskin di Dunia Pasca Covid-19

- 24 November 2020, 13:30 WIB
Raja Salman bin Abdulaziz pimpin KTT G20 secara virtual pada 21 November 2020.*
Raja Salman bin Abdulaziz pimpin KTT G20 secara virtual pada 21 November 2020.* /Twitter.com/@g20org

“Sebuah perjanjian internasional akan membantu kami menanggapi lebih cepat dan dengan cara yang lebih terkoordinasi,” kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel kepada G20.

Sementara ekonomi global pulih dari krisis, momentum melambat di negara-negara dengan tingkat infeksi yang meningkat kembali dan pandemi akan meninggalkan efek yang buruk.

Baca Juga: Mulai Membaik, Rodrigo Duterte Izinkan Tenaga Medis Filipina Bekerja Ke Luar Negeri

Hal itu dikatakan oleh Dana Moneter Internasional dalam sebuah laporan untuk KTT tersebut.

Menurut Sekretaris Jenderal PBB Anonio Guterres, kehancuran finansial rentan terjadi negara-negara miskin dan memiliki utang yang banyak.

“Berada di jurang kehancuran finansial akan meningkatkan kemiskinan, kelaparan dan penderitaan yang tak terhitung,” katanya.

Baca Juga: Iran Memperketat Pembatasan Kegiatan Sosial Secara Nasional Setelah Alami Lonjakan Kasus Covid-19

Untuk mengatasi hal ini, G20 akan memperpanjang pembekuan pembayaran utang oleh negara-negara termiskin hingga pertengahan 2021.

Presiden Bank Dunia, David Malpass memperingatkan G20 bahwa kegagalan memberikan keringanan utang yang lebih permanen ke beberapa negara dapat menyebabkan peningkatan kemiskinan.

Inisiatif keringanan utang G20 telah membantu 46 negara menunda pembayaran utang sebesar US$5,7 miliar atau Rp 80,9 triliun dengan kurs Rp14.200.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x