Kenapa Para Ahli Ragukan Vaksin Covid-19 Bisa Beri Herd Immunity? Berikut ini Penjelasannya

19 November 2020, 15:51 WIB
Ilustrasi vaksin.* /

PR MAJALENGKA - Pembuatan vaksin telah menjadi harapan baru bagi pemerintah dan masyarakat untuk mencegah terpaparnya virus Covid-19.

Vaksin diyakini dapat memberikan herd immunity yang bisa melawan virus.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Cirebon Pikiran Rakyat, pengertian herd immunity atau kekebalan kelompok adalah bentuk perlindungan secara tidak langsung dari suatu penyakit menular.

Baca Juga: Amerika Serikat Mencatatkan Kematian Akibat Covid-19 Lebih dari 250 Ribu Orang

Ketika suatu kelompok telah memiliki sistem kekebalan yang baik untuk melawan infeksi tertentu, maka semakin sulit infeksi tersebut menyebar karena banyak orang yang tidak bisa terinfeksi.

Dengan mengimuniasi dua per tiga dari populasi manusia, dipercaya bisa mengehentikan tersebarnya virus dan membantu melindungi seluruh masyarakat atau negara.

Tetapi, beberapa ahli mengatakan konsep tersebut hadir dengan peringatan dan tuntutan besar tentang apa yang mungkin dapat dicegah oleh vaksin serta harapan tersebut dianggap ‘salah tempat’.

Baca Juga: Peneliti: Laut yang Hangat Membuat Badai Lebih Kuat dan Tahan Lama di Daratan

Sebagai permulaan, harus melakukan pencarian tentang apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai herd immunity dengan vaksin Covid-19.

Seperti, berapa tingkat penyebaran virus Covid-19? Apakah vaksin pertama yang digunakan dapat menghentikan penularan virus atau hanya menghentikan pada orang yang sakit?

Berapa banyak orang dalam suatu populasi yang akan menerima vaksin? Akankah vaksin menawarkan perlindungan yang sama untuk semua orang?

Baca Juga: BioNTech Memperkirakan Vaksin Covid-19 Buatannya Akan Disetujui Minggu Ketiga Desember

Herd immunity terkadang salah dipahami sebagai perlindungan individu,” ujar Joseph Jansa, seorang ahli dalam kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) yang dilansir Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

“Ide herd immunity adalah untuk melindungi yang rentan (terkena virus),” kata Eleanor Riley, seorang professor imunologi dan penyakit menular di Universitas Edinburgh.

“Dan ide dibaliknya katakanlah 98 persen populasi orang telah divaksinasi, maka akan ada 2 persen yang aka terlindungi karena ada sedikit virus di komunitas tersebut. Itulah intinya,” lanjut Eleanor.

Baca Juga: Bitcoin Mencapai Nilai Tertinggi Sejak 2017

Kembali mengutip Cirebon Pikiran Rakyat, para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, jika tingkat cakupan untuk memberikan sistem herd immunity melalui vaksinasi harus mencapai 65 hingga 70 persen populasi.

Para ahli mengatakan, faktor penting lainnya adalah apakah vaksin Covid-19 yang dipilih pemerintah dapat menghentikan penularan virus?

Sejauh ini, vaksin yang telah diedarkan akan menghentikan orang mengembangkan virus tersebut, tetapi orang-orang masih akan tertular virus SARS-CoV-2 dan menularkannya kepada orang lain tanpa diketahui.

Baca Juga: Biden Ingin Kembali Bergabung dengan Kesepakatan Nuklir Iran, Namun Disebut Tak Akan Mudah

“Meski (vaksin) memberikan perlindungan bagi individu, tapi itu tidak akan mencegah penularan virus dan risiko penyakit pada (orang) yang tidak divaksinasi,” ujar Penny Ward, seorang professor tamu di bidang kedokteran farmasi di Kong’s College London.

Menurut Bodo Plachter, seorang professor dan wakil direktur  Institute of Virology di rumah sakit pendidikan Universitas Mainz Jerman mengatakan, infeksi pernapasan pada khususnya sulit untuk dicegah sepenuhnya dengan vaksin meski dapat mengurangi jumlah yang menyebar.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Cirebon Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler