Kanada Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi COVID-19, Justin Trudeau: Kami Sedang Berjuang

7 April 2021, 10:55 WIB
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa Kanada saat ini tengah dihadapkan gelombang ke-3 pandemi Covid-19.* //Instagram/@justinpjtrudeau /

PR MAJALENGKA – Kanada tengah menghadapi gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengungkapkan pada hari Selasa 6 April 2021 bahwa negara yang padat penduduk ini tengah berjuang agar mampu mengatasi permasalahan virus Covid-19.

Pada konferensi pers di Ottawa, Trudeau mengatakan bahwa kini ruangan rawat inap meningkat, unit perawatan intensif dan kini virus semakin menyebar.

Baca Juga: Prediksi Liga Europa: Arsenal vs Slavia Prague, The Gunners Siap Raih Kemenangan di Emirates

“Di seluruh dunia, negara-negara menghadapi gelombang ketiga pandemi yang sangat serius begitupun dengan Kanada,” ungkap Trudeau dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Aljazeera.

“Bahkan jika sinar matahari bersinar dan cuaca menjadi lebih hangat, Covid-19 belum kita selesaikan,” tambah Trudeau.

Berdasarkan perhitungan dari John Hopkins University, Kanada kini tengah melaporkan satu juta kasus Covid-19 dan ada sekitar 23,000 lebih kematian sejak awal pandemi.

Baca Juga: Prediksi Liga Europa: Ajax Amsterdam vs AS Roma, De Godenzonen Siap Bungkam Giallorossi

Di beberapa provinsi seperti Ontario, Quebec, dan British Columbia terjadi peningkatan kasus baru-baru ini termasuk ruang rawat inap.

Pejabat Kesehatan BC tengah melaporkan bahwa varian virus corona yang pertama kali ditemukan di beberapa negara seperti Inggris,Afrika Selatan, dan Brasil.

“Kami tahu bahwa beberapa virus yang masuk adalah varian lain, dan tampaknya lebih mudah menular sehingga seseorang kemungkinan akan jatuh sakit dengan varian baru ini,” ucap Dr Gerald Da Roza, seorang kepala obat di Rumah Sakit Royal Columbian di New Westminster BC.

Baca Juga: Review Souvenir Pernikahan Atta dan Aurel yang Super Mewah, Lebih dari 10 Barang!

Pemerintah Quebec pada Selasa kemarin telah memberlakukan pembatasan di zona merah, termasuk kota besar seperti Montreal.

Sementara itu, Trudeau kemungkinan akan melakukan dialog dengan Doug Ford yang merupakan Perdana Menteri Ontario.

Ontario sendiri tengah terjadi lonjakan kasus pada hari Selasa sebesar 3.065 yang cukup besar mengingat rata-rata infeksi dari kasus baru dalam sepekan hanya 2.862.

Baca Juga: Festival Seni Pertunjukan Majalengka Usik 2021 di BIJB Kertajati Gunakan Konsep Drive-In

Situasi ini membuat provinsi Ontario melakukan pembayaran cuti sakit pada pekerja yang tidak dapat mengambil cuti ketika sakit.

Seorang kolumnis kesehatan dari surat kabar Globe and Mail, memperlihatkan data permodelan yang memprediksi Ontario akan terjadi infeksi Covid-19 sebanyak 6000 jiwa naik dari 2.500 dan sudah ada 800 pasien yang dirawat ICU pada akhir April.

Picard mengkritik kebijakan provinsi yang megizikan aktivitas berisiko besar seperti kebaktian di gereja dan toko ritel yang tetap dibuka sementara aktivitas berisiko rendah seperti makan di luar dihentikan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 7 April 2021, Cancer dan Leo Kompak Hadapi Masalah Asmara

“Saat gelombang ketiga ini datang, kami seperti tidak belajar apa-apa dari dua gelombang sebelumnya,” tulisnya.

Pemerintah Ford juga mendapat kecaman dan kritik akibat gagal mendistribusikan vaksin Covid-19 dengan cepat, meskipun ada pasokan besar dan permintaan yang meluas.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler