Inggris Setujui Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer untuk Penggunaan Darurat

2 Desember 2020, 22:31 WIB
Ilustrasi pembuatan vaksin.* /Pexels/Artem Podrez

PR MAJALENGKA – Inggris menyetujui vaksin covid-19 Pfizer pada Rabu, 2 Desember 2020.

Hasil ini merupakaan perkembangan besar untuk memulai program inokulasi massal paling penting dalam sejarah dengan suntikan yang diuji klinis skala luas.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memuji persetujuan dari otoritas kedoktertan negaranya sebagai kemenangan global, dan secercah harapan di tengah pandemi.

Baca Juga: Iklan Nike Jepang Tentang Intimidasi dan Rasisme Picu Respon Panas di Media Sosial

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Reuters, Boris Johnson mengakui adanya tantangan logistik dalam proses vaksinasi negara berpenduduk 67 juta orang itu.

Tindakan Inggris itu meningkatkan harapan bahwa vaksin akan melawan covid-19 yang telah menewaskan hampir 1,5 juta orang.

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA), memberi persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer dan BioNTech.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Ini Strategi Korea Selatan Jelang Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Menurut mereka, vaksin buatannya 95 persen efektif dalam mencegah penyakit.

Hal ini hanya berjarak 23 hari sejak Pfizer menerbitkan data pertama dari uji klinis tahap akhir.

Johnson berujar hal ini sangat fantastis kepada parlemen, meskipun ia memperingatkan bahwa tidak boleh terlalu terbawa suasana.

Baca Juga: Tiongkok dan Pabrik-pabrik di Asia Pulih Lebih Cepat dari Krisis Covid-19

“Pada tahap ini, sangat penting bahwa orang-orang tidak terlalu berharap terlalu cepat tentang langkah kami dalam meluncurkan vaksin ini,” ucapnya.

Persetujuan suntikan untuk digunakan hampir setahun sejak covid-19 muncul di Wuhan, Tiongkok, adalah kemenangan bagi sains.

Hal yang dilakukan Inggris ini menuai kritik Brussel, yang dalam pernyataannya yang sangat blak-blakan.

Baca Juga: Terjadi Kebakaran di Apartemen Gunpo Korea Selatan, 4 Orang Tewas dan 7 Luka-luka

Regulator obat Uni Eropa mengungkapkan prosedur yang lebih lama, dinilai lebih tepat karena didasarkan pada lebih banyak bukti dan memerlukan lebih banyak pemeriksaan.

Para pemimpin Inggris mengatakan, meski mereka ingin mendapat vaksin, prioritas harus diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan, orang tua, panti jompo, dan petugas kesehatan.

Inggris menyampaikan akan mulai memvaksinasi mereka yang paling berisiko meninggal.

Baca Juga: Moderna Ajukan Permohonan Vaksin untuk Kegunaan Darurat, Vaksin Bisa Diberi Paling Cepat 21 Desember

Hal itu akan dilakukan pada awal minggu depan setelah mendapat 800 ribu dosis dari pusat manufaktur Pfizer di Belgia.

Kecepatan peluncuran vaksin bergantung pada seberapa cepat Pfizer bisa memproduksi dan mengirim vaksin yang mengharuskan penyimpanannya di suhu -70 celcius.

Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer, cukup untuk sepertiga populasi karena diperlukan dua suntikan per orang untuk mendapat kekebalan.

Baca Juga: Sedang Hadapi Pandemi Covid 19 Gelombang ke-3, Korea Selatan Laporkan Kasus Flu Burung H5N8

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, menyebut rumah sakit siap menerima suntikan dan pusat vaksinasi akan didirikan di seluruh negeri.

Tetapi, dia mengakui distribusi akan menjadi tantangan mengingat penyimpanan harus pada suhu khas musim dingin di Antartika. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler