10 Tentara Australia Akan Diberhentikan Terkait Pembunuhan di Afghanistan

27 November 2020, 09:03 WIB
Ilustrasi tentara.* /pexels/Pixabay

PR MAJALENGKA – Australia telah mengumumkan pemberitahuan terkait penghentian setidaknya 10 tentara pasukan khusus.

Penghentian itu terkait adanya laporan yang menemukan bukti kredibel dari pembunuhan di luar hukum di Afghanistan.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Reuters.com, berita itu dikatakan Australian Broadcasting Corporation (ABC) pada Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: Tiongkok Tepis Kritik Paus Francis Terkait Penganiayaan Terhadap Uighur

Sebuah laporan independen yang diterbitkan pekan lalu dalam bentuk redaksional mengungkapkan data tentang kasus ini.

Laporan itu disebutkan, ada bukti bahwa 39 tahanan dan warga sipil Afghanistan yang tidak bersenjata dibunuh oleh 19 tentara Australia.

Tak satu pun dari 19 tentara diidentifikasi dalam laporan, yang ditulis oleh hakim negara bagian yang ditunjuk oleh inspektur jenderal pertahanan.

Baca Juga: 66 Tentara dan 4 Perwira Positif Covid 19, Militer Korea Selatan Larang Pasukan Melakukan Perjalanan

Sebanyak 19 tentara dan mantan tentara telah dirujuk untuk kemungkinan penuntutan.

Di tengah dampak langsung, ABC berujar, setidaknya ada 10 tentara telah secara resmi diberi tahu bahwa mereka akan diberhentikan.

ABC tidak mengidentifikasi satupun dari 10 orang itu, tetapi menyebut mereka semua adalah saksi.

Baca Juga: Jelang Libur Thanksgiving, Joe Biden Desak Warga Amerika Serikat Untuk Tetap di Rumah

Oleh karena itu, tidak termasuk di antara 19 yang dirujuk untuk kemungkinan tuntutan pidana.

Departemen Pertahanan belum segera menanggapi permintaan komentar.

ABC mengatakan, 10 tentara itu akan memiliki setidaknya 14 hari untuk menanggapi pemberitahuan penghentian.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Korea Selatan Meningkat Tajam, Tertinggi Sejak Bulan Maret

Namun, tidak disebutkan apakah ada dari mereka yang memiliki perwakilan hukum.

Pejabat militer senior Australia meminta maaf kepada Afghanistan pekan lalu setelah rilis laporan tersebut.

Australia mengirim pasukan untuk bergabung dengan pasukan pimpinan Amerika Serikat.

Baca Juga: Jerman Perpanjang Kebijakan Lockdown sampai 20 Desember 2020

Mereka mencoba mengalahkan pemberontakan Taliban di Afghanistan pada tahun-tahun setelah kelompok itu dipaksa turun dari kekuasaan pada 2001. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler