Penelitian Keamanan IBM Temukan Hackers yang Targetkan Proses Distribusi Vaksin Covid-19

- 7 Desember 2020, 10:53 WIB
Ilustrasi kode komputer.*
Ilustrasi kode komputer.* /pexels/Pixabay

PR MAJALENGKA – Peneliti keamanan IBM menemukan kampanye phishing global telah menargetkan organisasi yang terkait dengan distribusi vaksin covid-19 sejak September 2020 lalu.

Dalam postingan blog, analis Claire Zaboeva, dan Melissa Frydrych dari IBM X-Force IRIS mengumumkan bahwa kampanye phishing mencakup enam wilayah.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari The Verge.com, enam wilayah tersebut adalah, Jerman, Italia, Korea Selatan, Republik Ceko, Uni Eropa, dan Taiwan.

Baca Juga: Keren! Sistem Pengenalan Wajah Semakin Canggih hingga Mampu Mengenali Saat Pakai Masker

Kampanye itu nampaknya difokuskan pada ‘rantai dingin’, segmen rantai pasokan vaksin yang menjaga dosis tetap dingin selama penyimpanan dan transportasi.

Beberapa vaksin harus bertahan pada suhu yang sangat rendah, agar tetap pada suhu negatif 70 derajat Celcius.

Hal itu menimbulkan tantangan logistik bagi perusahaan farmasi, yang perlu mengirimkan jutaan dosis ke seluruh dunia pada suhu tersebut.

Baca Juga: Alat Baru dari Microsoft yang Bertujuan Bantu Bisnis Tangani Data

Serangan difokuskan pada kelompok yang terkait dengan Gavi, sebuah organisasi internasional yang mempromosikan akses dan distribusi vaksin.

Secara khusus, ini menargetkan organisasi yang terkait dengan Platform Pengoptimalan Peralatan Rantai Dingin (CCEOP).

Per posting blog, orang-orang di balik operasi phishing mengirim email ke eksekutif organisasi yang mengaku sebagai eksekutif dari pemasok CCEOP Haier Biomedical.

Baca Juga: Kali Pertama Setelah 4 Tahun, Tiongkok Akhirnya Menyetujui Game Milik Korea Selatan ‘Summoners War’

Email tersebut, dimaksudkan untuk meminta kutipan terkait dengan CCEOP.

Didalamnya berisi lampiran HTML yang meminta kredensial pembuka yang dapat disimpan dan digunakan oleh aktor untuk mendapatkan akses tidak sah di telepon.

Kami menilai tujuan kampanye phising covid-19 ini mungkin untuk mendapat kredensial,” tulis postingan blog itu.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Para Pencinta Game! Sony Baru Saja Merilis Pembaruan Firmware untuk PS3

Kemungkinan untuk mendapat akses tidak sah di masa depan ke jaringan perusahaan dan informasi sensitif terkait dengan distribusi vaksin covid-19,” sambung tulisnya postingan itu.

Belum jelas siapa di balik kampanye ini, tetapi para peneliti mencurigai aktor negara dan bangsa daripada individu atau kelompok pribadi.

Tanpa jalur yang jelas untuk mendapat uang tunai, penjahat tak mungkin menghabiskan waktu untuk melakukan operasi dengan banyak target yang saling terkait dan didistribusikan secara global,” katanya.

Baca Juga: Waspada! Twitter Kini Perluas Aturan Larangan Ujaran Kebencian

“Wawasan lanjutan tentang pergerakan vaksin dapat memengaruhi kehidupan dan ekonomi global, kemungkinan besar merupakan target bernilai tinggi,” imbuhnya.

IBM merekomendasikan, agar perusahaan yang terlibat dalam penyimpanan dan pengangkutan vaksin covid-19 untuk waspada.

Cyber security and Infrastructure Security Agency (CISA) telah mengeluarkan peringatan yang mendorong organisasi untuk meninjau laporan IBM.

Baca Juga: Diduga Adanya Pelanggaran Antitrust, Amerika Serikat Berencana Tuntut Facebook Minggu Depan

Penelitian dan pengembangan vaksin covid-19 telah menjadi target berbagai serangan dunia maya tahun ini.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuduh Tiongkok mendanai dan mengoperasikan sel peretasan untuk mencuri penelitian vaksin dari AS dan sekutunya pada bulan Mei 2020 lalu.

AS juga menuduh dua peretas Tiongkok mencuri data dari perusahaan yang mengerjakan perawatan dan vaksin covid-19 pada bulan Juli 2020.

Baca Juga: Luar Biasa, Tiongkok Berhasil Mendaratkan Pesawat Luar Angkasa di Bulan

Otoritas AS, Inggris, dan Kanada mengecam serangan dari kelompok yang terkait dengan badan intelijen Rusia pada organisasi yang terlibat dalam pengembangan vaksin.

Pada bulan November 2020, Microsoft mendeteksi serangan siber dari aktor negara-bangsa di Rusia dan Korea Utara pada perusahaan dengan vaksin covid-19 dalam berbagai tahap uji klinis.

Beberapa perusahaan telah mengirimkan vaksin covid-19 untuk ditinjau ke Food and Drug Administration (FDA), termasuk Pfizer, BioNTech, dan Moderna.

Baca Juga: Inggris Larang Perangkat Huawei di Jaringan 5G Mulai September 2021

Komunitas penasihat vaksin FDA akan meninjau aplikasi pada pertengahan Desember, jika vaksin disetujui, distribusi akan dimulai segera setelahnya.

Moderna berharap hingga 20 juta dosis vaksinnya pada akhir tahun 2020.

Sementara perusahaan Pfizer dapat menyediakan hingga 25 juta dosis vaksin. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah