Dibantu Aplikasi, Pria Buta Ini Selesaikan Lari 5 Kilometer: Sungguh Emosional

21 November 2020, 11:37 WIB
ILUSTRASI BERLARI. /Pixabay/Maciej Cieslak /

PR MAJALENGKA – Kemajuan teknologi tentu dapat memudahkan semua orang, dengan adanya beagam aplikasi tentu hal tersebut dapat membantu kehidupan sehari-hari kita.

Seorang pria buta menyelesaikan lari 5 kilometer di Central Park New York tanpa anjing pemandu atau bantuan manusia.

Pria tersebut hanya dibantu oleh navigasi handphone yang terhubung dengan smartphonenya.

Baca Juga: 4 Pengakuan Artis Korea yang Menyayat Hati, Sempat Sakit hingga Ditolak Akting karena Telah Menikah

Keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk melakukan semua aktivitas layaknya seperti orang biasa.

Tentu dengan dorongan dalam diri dan keinginan yang kuat tentu hal apapun dapat dilakukan.

“Hal teraman bagi orang buta adalah duduk diam. Saya tidak bisa duduk diam,” kata Thomas Panek dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

Baca Juga: BSU BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Tahap 4 Telah Cair, Cek Rekening Segera

Pria berusia 50 ini kehilangan penglihatannya di awal usia 20-an karena kondisi genetik dan menjalankan Guiding Eyes for the Blind, sebuah sekolah anjing pemandu.

Panek, sebagai penggemar maraton merasa bosan karena harus mengikuti pelari yang lebih lambat sebagai pemandu.

Kemudia dia memutuskan pada setahun yang lalu untuk mencari cara agar dapat berlari sendiri tanpa dipandu.

Baca Juga: Siaga III, Terdengar 7 Kali Suara Guguran dari Gunung Merapi

Dia kemudian beralih ke Google untuk menemukan cara agar ponsel yang dia miliki dapat memberitahu kemana dia harus pergi.

Panek pun percaya bahwa manusia dilahirkan untuk bisa berlari.

Dia bekerja sama dengan unit Alphabet Inc untuk membuat program penelitian.

Baca Juga: 100 Lebih UMKM di Majalengka Ajukan Bantuan, Sadili: Semuanya Kita Layani

Kamera smartphone mengambil petunjuk yang ditangkap di lintasan lari, sebuah aplikasi mendeteksi posisi pelari dan memberikan panduan audio melalui suara.

"Ini seperti mengajari seorang anak cara mengetahui letak garis," kata peneliti Google Xuan Yang.

Pembatasan sosial yang berlaku saat ini akibat pandemi Covid-19 memberikan dorongan bagi peneliti untuk menghindari bantuan dari manusia.

Baca Juga: Kebutuhan Air Kamu Tergantung dengan Hal-Hal Ini, Jangan Sampai Dehidrasi!

“Untuk dapat berada di sini, sungguh emosional,” kata Panek.

Panek melakukan pengujian aplikasi Pada Kamis, 19 November, dalam acara yang disponsori oleh Google dan New York Road Runners Club pada hari Kamis.

“Ini adalah perasaan yang nyata tidak hanya tentang kebebasan dan kemerdekaan, tetapi juga, kamu tahu, kamu merasa bahwa kamu sama seperti orang lain,” ujarnya.

Dengan bantuan aplikasi tersebut, Panek merasa bahagia karena dapat berlari seperti layaknya orang biasa tanpa panduan dari orang lain.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler