Produsen Pembuat Produk Apple, Foxconn Akan Memindahkan Produksi ke Vietnam

27 November 2020, 10:31 WIB
Ilustrasi MacBook.* /pexels/freestocks.org

PR MAJALENGKA – Foxconn memindahkan beberapa perakitan iPad dan MacBook dari Tiongkok ke Vietnam atas permintaan Apple.

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.com, hal itu dikatakan seseorang yang mengetahui rencana tersebut.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu mendiversifikasi produksi untuk meminimalkan dampak perang perdagangan Tiongkok–AS.

Baca Juga: Siap-siap Ganti Kata Sandi, 300.000 Akun Spotify Dikabarkan Telah Diretas

Perkembangan itu terjadi ketika pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan mendorong perusahaan AS untuk mengalihkan produksi dari Tiongkok.

Selama masa jabatan Donald Trump, AS menargetkan barang elektronik buatan Tiongkok untuk tarif impor yang lebih tinggi.

Mereka juga membatasi pasokan komponen yang diproduksi menggunakan teknologi AS ke perusahaan Tiongkok yang dianggap sebagai risiko keamanan nasional.

Baca Juga: Gadget Kesayanganmu Hilang? Jangan Langsung Panik, Lakukan Beberapa Tips Berikut Ini

Pabrikan Taiwan itu sedang waspada tidak mau terjebak dalam perang dagang.

Foxconn sedang mempertimbangkan untuk memindahkan beberapa produksinya dari Tiongkok ke negara-negara seperti Vietnam, Meksiko, dan India.

Foxconn sedang membangun jalur perakitan untuk tablet iPad Apple dan laptop MacBook di pabriknya di provinsi Bac Giang, timur laut Vietnam.

Baca Juga: iOS 15 Tak Tersedia untuk Pengguna iPhone 6S dan SE Generasi Pertama

Hal itu direncanakan pada paruh pertama tahun 2021, kata sumber itu yang menolak diidentifikasi karena rencananya bersifat pribadi.

Jalur tersebut juga akan mengambil beberapa produksi dari Tiongkok, menurut orang itu, tanpa merinci berapa banyak produksi yang akan bergeser.

“Langkah itu diminta oleh Apple, Ia ingin mendiversifikasi produksi setelah perang perdagangan,” katanya.

Baca Juga: Badan Pengawas Korea Selatan Denda Facebook Sebesar 6,1 Juta Dolar Amerika Serikat Karena Hal Ini

Foxconn pun mengatakan dalam sebuah pernyataan terkait hal ini.

“Sebagai masalah kebijakan perusahaan, dan alasan sensitivitas komersial, kami tidak mengomentari aspek apapun dari pekerjaan kami untuk pelanggan atau produk mereka,” tuturnya.

Apple belum menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: Waspada! Ahli Keamanan Siber Temukan Ratusan Halaman Palsu Untuk Curi Akun PUBG Mobile Pemain

Foxconn Taiwan, secara resmi Hon Hai Precision Industry, pada hari Selasa 24 November 2020, mengumumkan investasi 270 juta dolar AS atau Rp3,8 triliun dengan kurs Rp14.149 untuk mendirikan perusahaan baru.

Perusahaan baru itu akan bernama FuKang Technology, sebuah langkah yang dikatakan orang itu bertujuan mendukung ekspansi ke Vietnam.

Produsen kontrak berencana membuat pesawat televisi di pabrik Vietnam untuk klien termasuk Sony Corp dari Jepang.

Baca Juga: Akselerasi Penyediaan Akses Internet di Fasyankes Seluruh Indonesia, Khususnya Daerah 3T

Hal itu sesuai dengan dimulainya produksi yang dijadwalkan pada akhir 2020 hingga awal 2021, menurut orang itu, namun Sony menolak berkomentar.

Pabrik juga akan membuat produk elektronik lainnya seperti keyboard komputer, menurut orang tersebut.

Mengalihkan produksi iPad ke Vietnam akan menandai pertama kalinya Foxconn merakit perangkat tersebut di luar Tiongkok.

Baca Juga: Demi Lancarnya Proyek Satelit Multifungsi SATRIA-1, Kominfo Siapkan 3 Langkah Antisipasi

Perusahaan tersebut berencana menghabiskan hingga 1 miliar dolar AS untuk memperluas pabrik perakitan iPhone di India.

Hal itu karena sangat diminta oleh Apple untuk mendiversifikasi produksi di luar Tiongkok, menurut orang-orang yang mengetahui hal ini mengatakan kepada Reuters pada bulan Juli.

Foxconn dan rekan-rekannya seperti Pegatron Corp juga mempertimbangkan membangun pabrik di Meksiko, menurut orang yang tahu terkait hal itu.

Baca Juga: Mantan Pengembang Alexa Kembangkan MeowTalk, Sebuah Aplikasi Penerjamah Bahasa Kucing

Ketua Foxconn Liu Young-way pada Agustus lalu mengatakan kepada investor bahwa perdagangan Sino-AS telah membagi dunia menjadi dua.

Dia mengatakan, perusahaannya bertujuan untuk menyediakan dua rangkaian rantai pasokan. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler