Daftar 15 Kampus yang Telah Luluskan Mahasiswa Tanpa Skripsi, di Bandung Ada Unpad, Uninus dan Unpas

- 2 September 2023, 11:07 WIB
Inilah beberapa syarat pengganti skripsi yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mencapai kelulusan
Inilah beberapa syarat pengganti skripsi yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mencapai kelulusan /Foto: Pexels.com/ Max Rahubovskiy/

BERITAMAJALENGKA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim atau Nadiem Makarim menandatangani Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Salah satu perubahan yang tercantum dalam beleid ini adalah ketidakwajiban membuat skripsi, tesis, atau disertasi sebagai standar kelulusan mahasiswa. 

Sebenarnya, kebijakan lulus tanpa skripsi sudah sejak lama diterapkan oleh sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Syarat kelulusan berupa tugas akhir diubah atau dikonversikan menjadi bentuk lainnya. Lantas, kampus apa saja yang luluskan mahasiswa tanpa skripsi? 


1.   Universitas Padjadjaran (Unpad)

Program studi (prodi) Perpustakaan dan Sains Informasi, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad membuka peluang kepada mahasiswa untuk lulus tanpa menggunakan skripsi. Mahasiswa bisa menyelesaikan pendidikan tinggi dengan skema artikel ilmiah. 

“Prodi kami membuka kesempatan untuk menghasilkan luaran penelitian agar memperkaya keilmuan. Hal itu merujuk pada Peraturan Rektor Unpad No. 46 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Unpad yang menyatakan, skripsi dapat diganti dengan artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi atau jurnal nasional terakreditasi oleh mahasiswa sebagai penulis utama dan dosen pembimbing sebagai penulis pendamping, serta mencantumkan institusi Unpad,” kata Ketua Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi di Sumedang, Jawa Barat, dalam keterangan resminya, Jumat, 7 April 2023. 

2.   Universitas Brawijaya (UB)

Sebagaimana Keputusan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya No. 89/SK-FTP/2011 tentang Ketentuan Pembebasan Tugas Akhir/Skripsi Bagi Mahasiswa Berprestasi Dalam Kompetisi Karya Ilmiah, mahasiswa FTP UB yang berprestasi dalam kompetisi karya ilmiah akan mendapatkan penyetaraan karya ilmiah setingkat tugas akhir atau skripsi. 

Namun, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi mahasiswa, salah satunya dinyatakan layak oleh tim penilai dari fakultas. “Penyetaraan tentu saja ada aturan dan mekanismenya, antara lain harus dinyatakan layak oleh tim penilai fakultas,” kata Pembantu Dekan III FTP UB Elok Zubaidah di Malang, Jawa Timur, dalam keterangan resminya, Kamis, 8 September 2011. 

3.   Universitas Sebelas Maret (UNS)

Berdasarkan Keputusan Rektor UNS No. 787/UN27/HK/2019 tentang Penghargaan Akademik Kegiatan Penalaran Mahasiswa UNS, skripsi di UNS bisa digantikan melalui akses rekognisi. Salah satu poin yang terdapat dalam kebijakan itu, mahasiswa yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), baik finalis maupun medalis tidak perlu mengikuti ujian skripsi. 

4.   Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Lulusan terbaik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa bernama Adelia lulus dengan cara tak lazim, Dia meraih gelar sarjana dengan membuat karya orkestra. 

5. Universitas Islam Nusantara (Uninus)

Penerapan tugas akhir tak lagi membuat skripsi, dilakukan oleh Rektor Uninus pada tahun 2022 lalu, yakni oleh Achmad Saefurridjal tanggal 27 April 2022 lalu.

Penetapan tugas akhir tak perlu membuat skripsi, sesuai SK Rektor saat itu
Nomor : 25/UNINUS.R/2022 tentang kategori penulisan tugas akhir bagi mahasiswa S1 dan S2 di Universitas Islam Nusantara (Uninus).

Rektor Universitas IsIam Nusantara (Uninus) Bandung saat ini Profesor (Prof) Obsatar Sinaga mengaku sangat mendukung langkah Mendikbudristek Nadeim Makarim.

Prof Obi menambahkan, bahwa di SK Rektor Uninus terdahulu tersebut, ada empat pengganti skripsi yakni, jurnal internasional, penelitian tindakan kelas atau karya, legal memorandum, studi kasus hukum.

“Kita mempersilahkan mahasiswa memilih empat tugas akhir tadi, agar mempercepat kelulusan. Langkah pa Menteri sangat tepat dimana skripsi membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya oleh mahasiswa, misal bimbingannya itu bisa sampai enam bulan, lalu revisi dari Bab ke Bab, ” jelas Prof Obi yang berhasil membawa Uninus ke peringkat 46 Universitas Swasta di Indonesia.

Bagi Mahasiswa Uninus saat ini, Prof Obi menyarankan agar mahasiswa membuat Jurnal Internasional untuk bisa lulus dengan cepat.

Diakui Prof Obi, keputusan mengganti skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa S1, pernah diterapkannya saat memimpin Universitas Swasta di kota Bandung sebelum menjabat Rektor Uninus.

“Di tahun 2018 saya sudah menerapkan peraturan agar mahasiswa tak perlu skripsi, cukup dengan membuat Jurnal internasional, itu saya nyatakan lulus. Saat masih menjadi rektor universitas swasta lain di kota Bandung, sebelum Uninus, dimana saat itu menghantarkan univ yang dipimpinnya menduduki posisi 40 besar nasional, ” terang Prof Obi.

Bahkan Uninus sudah menerbitkan 356 jurnal internasional dari karya mahasiswa.

"Karya Jurnal Internasional tersebut, berasal dari mahasiswa berbagai jurusan yang ada di Uninus, " terang Prof Obi.

6.   Universitas Muhammadiyah Surabaya

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Surabaya M. Ridwan dalam keterangan resminya mengatakan, mahasiswa UM Surabaya dapat mengganti skripsi menjadi publikasi jurnal nasional terakreditasi Science and Technology Index (SINTA) 3-6 maupun International Standard Serial Number (ISSN) yang dibuktikan dengan Letter of Acceptance (LoA) dari pengelola jurnal. 

“Kebijakan digulirkan sejak Pandemi Covid-19 guna mendorong mahasiswa tingkat akhir mempublikasikan jurnal ilmiahnya,” kata Ridwan di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 29 Oktober 2022. 

7.   Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Mengacu pada Surat Edaran (SE) Dekan Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang No. 041/F.El/PP.00.0/01/2022, mahasiswa FE UIN Malang bisa lulus tanpa mengerjakan skripsi. Penggantian penulisan tugas akhir diubah dalam bentuk publikasi jurnal nasional terakreditasi SINTA 2 atau jurnal internasional bereputasi. 

8.   Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS)

Mahasiswa jenjang S1 di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember tidak perlu lagi membuat skripsi agar lulus. Sebagai gantinya, mahasiswa dapat mempublikasikan karya ilmiah pada jurnal bereputasi nasional terakreditasi minimal SINTA 2 atau jurnal bereputasi internasional. 

9.       Universitas Islam Riau (UIR)

Dikutip dari uir.ac.id, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau (UIR), Rahmad Muliadi menyelesaikan studi S1 tanpa mengerjakan skripsi. Dia memilih metode penyetaraan dengan mempublikasikan jurnal ilmiah terakreditasi SINTA 2. 

10.   Universitas Pasundan (Unpas)

Wisudawati Fakultas Hukum Universitas Pasundan pada Wisuda Gelombang II Tahun Akademik 2022/2023, Valda Zahirra Sidqi merampungkan studi S1 dalam kurun waktu 3,5 tahun. Menariknya, dia memanfaatkan jalur artikel ilmiah tanpa menggarap skripsi. 

“Kebetulan, di tahun kelulusan saya, ada terobosan lebih fleksibel. Karena saya orang yang berani beda, saya rasa kebijakan itu sangat mendukung dan menantang. Jadi, kenapa tidak dimanfaatkan,” kata Valda di Bandung, Jawa Barat, dalam keterangan resminya, Sabtu, 20 Mei 2023.

11.   Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)

Dilansir dari umsida.ac.id, mahasiswa prodi Manajemen Umsida Safinatuz Zuhriyah membagikan kisahnya menjadi lulusan terbaik dengan menempuh pendidikan selama 3,5 tahun. Dia mengambil artikel ilmiah sebagai pengganti skripsi. 

Mahasiswi yang akrab disapa Fina itu mengatakan ia mengikuti arahan dosen perihal pengganti skripsi dengan membuat artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal SINTA 2 maupun 3. “Alasan dosen saya menyarankan karena membantu penulisan jurnal prodi Manajemen. Akhirnya, saya memberanikan diri mengambil artikel dan rencana terbit di jurnal sinta 2 agar ujiannya sekali,” kata Fina di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 29 Mei 2022. 

12.   Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma)

Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Magelang menetapkan kebijakan lulus tanpa skripsi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Rektor No. 010/PER/II.3.AU/F/2017 tentang Penghargaan Akademik Terhadap Prestasi dan Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang. 

“Ada beberapa poin untuk penyetaraan skripsi, yaitu menjadi ketua dan anggota pelaksana PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) kategori PE (Penelitian Eksakta), PSH (Penelitian Sosial-Humaniora), dan KC (Karsa Cipta). Juara 1, 2, dan 3 olimpiade sains atau kompetisi keilmuan minimal setingkat nasional. Pemakalah terbaik seminar internasional, pemakalah konferensi nasional minimal 3 kali, pemenang mahasiswa berprestasi nasional, nominasi finalis mahasiswa berprestasi tingkat nasional, penulis utama jurnal nasional terakreditasi sebanyak 3 kali, dan lain-lain,” ucap dosen prodi Ilmu Komunikasi Unimma dalam keterangan resminya di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 9 September 2020. 

13.   Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG)

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Gresik, Diah Sulistiyowati menyelesaikan studi tanpa harus menyelesaikan tugas akhir. Dia dinyatakan lulus karena memperoleh pendanaan PKM dari Kemendikbudristek. 

“Saya senang sekali dan tidak pernah menyangka, lolosnya PkM yang saya ikuti menjadi jalan untuk lulus sarjana,” kata Diah dalam keterangan resminya di Gresik, Jawa Timur, Sabtu, 3 September 2020. 

14.   Universitas Muhammadiyah Kotabumi (Umko)

Universitas Muhammadiyah Kotabumi (Umko) menerbitkan Surat Keputusan (SK) Rektor No. 378/PRN/II.3.AU/F/2022 tentang Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Sarjana Dalam Menunjang Lulusan Tepat Waktu. 

Dalam beleid itu, disebutkan bahwa tugas akhir ditiadakan apabila mahasiswa memiliki publikasi jurnal nasional terakreditasi minimal SINTA 3. Mahasiswa bisa mengganti tugas akhir dengan membuat karya ilmiah, karya teknologi, atau karya sastra yang dipublikasinya dalam jurnal nasional SINTA 3. 

15.   Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Dilansir dari umm.ac.id, mahasiswi prodi Ekonomi Pembangunan UMM Evita Hayatun Nufus mampu lulus tanpa ujian skripsi. Ia menulis sebuah artikel ilmiah dan dipublikasikan ke jurnal akreditasi sebagai penyetaraan. 

“Semoga prodi bisa lebih baik dalam mengelola program ini. Karena ini program sangat bagus untuk pengenalan akademik secara nasional,” kata Evita di Malang dalam keterangan resminya, Kamis, 25 Februari 2021. 


Reporter : arief pratama

Source : liputan wawancara langsung

Editor: Arief Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah