Sejarah Singkat Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

- 2 Agustus 2022, 11:40 WIB
Sejarah singkat perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia./Laman resmi Kemdikbud/cagarbudaya.kemdikbud.go.id/
Sejarah singkat perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia./Laman resmi Kemdikbud/cagarbudaya.kemdikbud.go.id/ /

BERITA MAJALENGKA- Simak sejarah singkat perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Jumat, 17 Agustus 1945 atau 77 tahun yang lalu Indonesia memproklamirkan diri atas kemerdekaannya.

Teks proklamasi dibacakan oleh Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. 

Adapun latar belakang dari pembacaan teks proklamasi sendiri adalah Jepang kalah dari pihak Sekutu.

Pada tahun 1944 Jepang telah mengumumkan bahwa Hindia Timur yakni Indonesia, diperbolehkan merdeka di kemudian hari.

Baca Juga: Tanggal 2 Agustus Memperingati Hari Apa? Berikut Penjelasannya Lengkap dengan Peristiwa yang Terjadi

Pada tahun 1945, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Tujuan dari pembentukan dua badan tersebut adalah untuk menarik simpati dari rakyat Indonesia, agar mau membantu Jepang melawan sekutu.

Namun, 6 Agustus 1945 Sekutu melakukan bom atom di kota Hiroshima. Disusul, 9 Agustus 1945 pengeboman di Nagasaki oleh pihak Sekutu. 

Kemudian, Jepang memberikan janji pada Indonesia, Jepang akan memberikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945. 

Lalu, terjadilah pro dan kontra menjelang pembacaan teks proklamasi antara golongan tua dan muda.

Baca Juga: HUT ke 77 Republik Indonesia, Download Link Twibbon Gratis untuk Memeriahkannya di Sosial Media

Golongan muda menilai bahwa golongan tua ini konservatif, kemerdekaan RI mesti melalui prosedur yang sudah dijanjikan oleh Jepang yaitu pada tanggal 24 Agustus 1945. 

Golongan muda menilai bahwa badan lembaga yang telah dibentuk merupakan bentukan Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas jerih payah sendiri bukan pemberian dari pihak asing. 

Tokoh pertama dari golongan muda yang mendesak Soekarno dan Hatta agar segera melakukan proklamasi adalah Sutan Syahrir. 

Pada tanggal 15 Agustus 1945 diadakan rapat resmi di Pegangsaan Timur Jakarta yang dihadiri oleh Djohar Nur, Subianto, Armansyah, Chairul Saleh, Kusnandar, Wikana, Margono, dan Subadio.

Hasil rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh tersebut memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak harus menggantungkan pada pihak lain, dan merupakan hak rakyat.

Baca Juga: 37 Ide Lomba 17 Agustus 2022, Bisa Dipakai Di Sekolah, RT RW, Kantor, Lomba Unik Rame dan Meriah

Meski keputusan rapat yang menjadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia itu telah disampaikan kepada Soekarno-Hatta, mereka tetap bersikeras dengan pendiriannya yaitu proklamasi harus dilangsungkan melalui PPKI. 

Saat itu mulai terjadilah gesekan antara golongan tua dan muda. Sehingga, pada tanggal 16 Agustus 1945 dibawalah Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. 

Dibawanya Soekarno-Hatta ke luar Jakarta adalah untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.

Terjadinya peristiwa Rengasdengklok membuat jalan pikiran Soekarno-Hatta berubah, dan pada akhirnya menyetujui agar proklamasi kemerdekaan harus segera dibacakan. 

Setelah kembali ke Jakarta, mereka menuju kediaman Laksamana Maeda untuk melakukan perumusan teks proklamasi.

Baca Juga: 37 Ide Lomba 17 Agustus 2022, Bisa Dipakai Di Sekolah, RT RW, Kantor, Lomba Unik Rame dan Meriah

Pada tanggal 17 Agustus 1945, pembacaan teks proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Timur pada pukul 10.00 WIB.

Teks proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno. Haru biru akan kemerdekaan Indonesia. Bahwa kemerdekaan Indonesia hasil jerih payah rakyat Indonesia bukan pemberian dari penjajah.***

 

Editor: Rina Rahadian Susana

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah