Siap Sambut Penyelenggaraan Piala Dunia U 17, Ini Perjalanan Sejarah Stadion Si Jalak Harupat

- 12 Juli 2023, 00:30 WIB
Kondisi Stadion Si Jalak Harupat Pasca Perbaikan
Kondisi Stadion Si Jalak Harupat Pasca Perbaikan /Rian S Putra/

BERITA MAJALENGKA - Stadion Si Jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten Bandung bahkan Jawa Barat.

Dibangun dengan cepay pada tahun 2003, dan rampung pada dua tahun kemudian bukan berarti tak memiliki sejarah panjang dimasa pembangunannya.

Bupati Bandung diduduki H. Obar Sobarna, S.IP (2000-2010),

Lahir dari sebuah gagasan Bupati Bandung yang kala itu didjabat oleh H.Obar Sobarna, muncul gagasan dibangunnya sebuah stadion olahraga yang mampu menampung ribuan penonton.

Gagasan tersebut rupanya sejalan dengan keinginan masyarakat yang sudah sekian lama mendambakan hadirnya fasilitas olahraga yang megah, sehingga membawa nama harum daerah.

Baca Juga: Bakal Diangkat ke Layar Lebar, Begini Kisah Kematian Vina dan Eky yang Diungkap Oleh 'Arwah' Vina

Berlandaskan harapan masyarakat yang begotu besar mulailah gagasan sang Bupati kala itu dibuat sebuah perencanaannya. Dimulai dari gaya fisik bangunan stadion termasuk kebutuhan dana dan lahan yang dibutuhkan.

Untuk lokasi stadion, panitia pembangunan waktu itu sepakat memilih Kampung Dano Desa Kopo Kecamatan Kutawaringin.

Lokasi tersebut sengaja dipilih, karena tidak terlampau jauh dari pusat ibukota Kabupaten Bandung, Soreang (sekitar 4 kilometer dari arah Soreang).

Lahan sawah seluas ± 6 Ha milik penduduk setempat, akhirnya dibebaskan dengan uang ganti yang menguntungkan. Uang ganti tersebut, sebagian besar dibelikan lagi lahan sawah di daerah lain yang lebih luas.

Pada awal Januari tahun 2005, bangunan stadion selesai dibuat dan nyaris tanpa hambatan. Seiring dengan rampungnya pembangunan stadion tersebut, munculah pertanyaan mengenai nama stadion.

Baca Juga: Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono Klaim Tarif Tol Cisumdawu Jaih Lebih Murah Dari yang Lainnya

Tanpa menunggu waktu lama, segera dibentuk panitia sayembara penamaan stadion yang terdiri unsur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, BPID (Badan Pengembangan Informasi Daerah), Dispertasih (Kimtawil-waktu itu) serta sejumlah unsur dinas lainnya.

Panitia sayembara kala itu mensyaratkan kepada calon peserta, agar nama yang diajukan ke panitia bukan nama orang, belum pernah digunakan di daerah lain, bersifat kedaerahan dan yang lebih penting nama itu harus mencerminkan lambang keberanian, gagah, pantang menyerah dan selalu menang sesuai dengan spirit olahraga.

Sayembara akhirnya disebar ke 45 kecamatan di Kabupaten Bandung (catatan : Kabupaten Bandung Barat belum lahir). Sayembara dalam bentuk pamflet akhirnya ditempel disejumlah pasar, terminal, pertokoan dan perkantoran. Dengan harapan untuk menjaring para pengusul nama.

Untuk menentukan pemenang, panitia sayembara mengundang sejumlah tokoh perguruan tinggi mulai dari Unpad, Unpas, ITB dan Paguyuban Pasundan. Tugas mereka yakni untuk menyeleksi nama yang masuk disamping melakukan wawancara dengan si pengusul nama, cara ini ditempuh agar terhindar dari unsur subyektifitas.

Dari ribuan nama yang muncul, terselip nama 'Si Jalak Harupat' yang diusulkan oleh salah seorang reporter radio swasta di Bandung, Kang Purnawan. Menurutnya, Si Jalak Harupat merupakan sebutan bagi pahlawan nasional Rd. Oto Iskandardinata karena keberaniannya mengkritik pemerintah Belanda yang menjajah Indonesia.

Baca Juga: Transaksi di Shopee Live Meningkat 12 Kali Lipat di Puncak 7.7 Live Bombastis Sale

Oto Iskandardinata lahir di Bojongsoang Kabupaten Bandung, 31 Maret 1897. Selepas menjadi guru di HIS Banjarnegara Jawa Tengah, Oto pernah mengajar di HIS bersubsidi dan perkumpulan perguruan rakyat di Bandung.

Terjun dibidang politik, menjadi salah satu pilihan bagi Oto Iskandardinata dikemudian hari. Dibidang yang satu ini, ia pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Boedi Oetomo cabang Bandung periode 1921-1924. Dan Boedi Oetomo cabang Pekalongan tahun 1924.

Sebelum kemerdekaan, ia pun sempat menjadi salah seorang anggota Volkstaad (semacam DPR) pada tahun 1930-1945. Selama menjadi anggota senatlah, Oto dikenal berani mengkritik kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang dinilai banyak merugikan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, tokoh yang satu ini pernah menduduki jabatan Menteri Negara yang bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR (Badan Keamanan Rakyat) dari berbagai laskar rakyat di Indonesia.

Karena keberaniannya, Oto Iskandardinata diibaratkan ayam jantan yang berani bertarung diberbagai palagan. Lambang ayam jantan ini, kala itu disebut Si Jalak Harupat.

Baca Juga: My Nerd Girl 2 Episode 5 Kapan Tayang? Cek Jadwal Tayang dan Link Nonton Episode 5-8 Legal Bukan di LK21

"Sebutan Si Jalak Harupat tersebut, diharapkan bisa menginspirasi jiwa para atlet yang tengah bertanding," ucap seorang budayawan sunda asal Kabupaten Bandung yang enggan disebut namanya.

Panitia sayembara kemudian menetapkan, Si Jalak Harupat menjadi nama resmi stadion yang berdiri di Kabupaten Bandung. Dan tidak lama kemudian, sekitar pertengahan tahun 2005, Ketua KONI waktu itu H. Agum Gumelar meresmikan Stadion Si Jalak Harupat.

Tigabelas tahun berlalu, nama Si Jalak Harupat kian berkibar di persada nusantara. Menyusul digunakannya stadion tersebut sebagai tempat berlangsungnya pertandingan sepakbola tingkat nasional.

Mengingat keamanan bangunannya yang sudah teruji, Si Jalak Harupat terpilih menjadi lokasi pembukaan turnamen sepakbola 'Bhayangkara Cup 2016' yang dibuka langsung Presiden Joko Widodo.

Beberapa wakti lalu, stadion sepak bola kebanggaan masyarakat kabupaten Bandung ini tenfah menjalankan sejumlah renovasi dalam menyambut perhelatan piala dunia U-20 yang dimana Indoneaia kala itu ditunjuk aebagai tuan rumahnya.

Namun sayang, akhirnya perhelatan olah raga sepak bola akbar tingkat dunia tersebut gagal diselenggarakan di Indonesia dan stadion Si Jalak Harupatpun gagal menuai kebanggan.

Namun siapa sangka saat ini Indonesia kembali dipercaya FIFA untuk menjadi penyelenggara piala dunia U 17 yang dimana stadion Si Jalak Harupat digadang - gadang akan menjadi salah satu venue yang diajukan PSSI kepada FIFA dari 9 stadion lainnya yang ada di Indonesia.***

Sumber : Arsip Kabupaten Bandung

Baca Juga: Perbaikan Stadion Si Jalak Harupat Sudah Rampung 100 Persen dan Siap Menyambut Piala Dunia U 17

Editor: Rian S. Putra

Sumber: bandungkab.bps.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah