Berstatus Siaga, Volume Magma Gunung Merapi Saat Ini Diperkirakan Telah Melebihi Tahun 2006

- 11 November 2020, 12:44 WIB
Pantauan Merapi dari Pos Pantau Selo Boyolali, 10 November 2020
Pantauan Merapi dari Pos Pantau Selo Boyolali, 10 November 2020 /twitter.com/@bpptkg

PR MAJALENGKA - Aktifitas Gunung Merapi kembali meningkat berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Antaranews, berdasarkan pantauan tersebut, BPPTKG memperkirakan volume magma di Gunung Merapi saat ini telah melebihi dari jumlah pada tahun 2006 lalu.

“Menurut data-data yang ada volume magma sudah melebihi tahun 2006. Artinya, kemungkinan volume kubah lava ini adalah akan lebih besar dari tahun 200,” tutur Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga: Puan Maharani Dianugrahi Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo, Simak Alasannya

Selain itu, Hanik memperkirakan kondisi volume magma itu menjadi salah satu faktor penyebab pergerakan magma lambat menuju permukaan gunung yang kini berstatus siaga tersebut.

Lambatnya pergerakan magma menuju permukaan juga dipengaruhi oleh gas sebagai pendorong magma di gunung itu yang kini masih minim.

“Jadi yang mendorong atau yang menyebabkan magma menuju ke permukaan adalah gas. Ini menunjukkan bahwa kenapa sampai saat ini masih pelan-pelan jalannya. Ini karena magma ini miskin gas,” terangnya.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia Hari Ini Selasa, 10 November 2020, Bertambah 3.779 orang

Dia memperkirakan, jika kondisi gas di Gunung Merapi masih seperti saat ini, maka erupsi eksplosif yang kemungkinan terjadi tidak akan sebesar erupsi pada tahun 2010.

“Kalau data masih begini terus, erupsi tidak terjadi. Kalau ada eksplosif sebesar 2010. Itu berdasarkan data-data yang sampai saat ini,” ujarnya.

Terkait bahaya erupsi Gunung Merapi ke depan, dia memperkirakan ancaman utamanya berada di Kali Gendol.

Baca Juga: BLT BSU Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 Telat Cair, Menaker: Saya Pastikan Cair Hari Ini

Hal ini dikarenakan bukaan kawah saat ini ke arah Kali Gendol.

“Tapi ini karena deformasi ada ke arah barat juga, sehingga potensi ke sana juga ada,” sambungnya.

Meski demikian, terkait kecepatan serta sejauh mana jangkauan saat terjadi erupsi, menurut dia, baru bisa dihitung apabila kubah lava telah muncul.

Baca Juga: Berikut Tanda jika Lolos Kartu Prakerja Gelombang 11, Jika Masih Gagal Kirimkan Surat Pernyataan Ini

“Seberapa jauh kalau terjadi erupsi akan kami perbarui lagi rekomendasi yang sekarang kita sampaikan,” katanya.

Dilansir Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dalam cuitan akun Twitter @BPPTKG pada 11 November 2020, aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III dengan status siaga, sejak 5 November 2020 lalu.

Status Gunung Merapi saat ini.*
Status Gunung Merapi saat ini.*

Baca Juga: Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta Macet, Penumpang Terlantar

Status kegempaan Gunung Merapi pada Senin 9 November 2020 mengalami 35 guguran.

Terjadi pula 2 low frequency, 363 hybrid atau fase banyak, 42 vulkanik dangkal, dan 41 hembusan. ***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: ANTARA Twitter @BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah