"Saya bilang kenapa tidak lewat Presiden Republik Indonesia negeri muslim terbesar. Setuju. Dan saya melakukan upaya, surat ke presiden, kemudian secara lisan, dan disepakati untuk diserahkan pada malam 17 Ramadhan, Peringatan Nuzulul Quran di Istana," papar Din Syamsudin.
"Orangnya datang dengan pesawat khusus, membawa barang yang banyak itu sekaligus saya adakan dialog Islam Konghucu tingkat Asia. Dan sudah ada konfirmasi, 7 orang yang kita ajak ke Istana. Tau-tau menjelang waktunya dibatalkan oleh istana, terus terang saya kecewa berat," sambungnya
Baca Juga: Akhirnya Unggah Foto Kedekatan dengan Ririn Ekawati, Ibnu Jamil: Baru Dapat Foto Bareng Aja Senang
Padahal menurut Din Syamsudin, momen ini merupakan suatu hal yang bagus untuk menjalin hubungan dengan China dan penduduk Tionghoa di Indonesia.
"Sesuatu yang bagus dengan makna simbolik baik hubungan antara Indonesia, China, rakyat Indonesia dengan penduduk yang berketurunan Tionghoa, karena ini menyangkut penduduk yang bersifat keagamaan," ucap Din Syamsudin.
"Kan sudah diterima, sudah konfirm, tau-tau besok akan diterima oleh Menteri Agama gitu, tentu saya tidak setuju, itu antara lain saja ya", pungkasnya. *** (Avilia Primaturin/jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com)