Tidak, Bapak, aku tak akan kembali ke kampung. Aku mau pergi yang jauh
Karya: Pramoedya Ananta Toer
Sebenarnya, aku ingin kembali
Pulang ke teduh matamu
Berenang di kolam yang kau beri nama rindu
Aku, ingin kembali
Pulang menghitung buah mangga yang ranum di halaman
Memetik tomat di belakang rumah nenek
Tapi jalanan yang jauh, cita-cita yang panjang tak mengizinkanku
Mereka selalu mengetuk daun pintu saat aku tertidur
Menggaruk-garuk bantal saat aku bermimpi
Aku ingin kembali ke rumah, Ayah
Tapi nasib memanggilku
Seekor kuda sembrani datang
Menculikku dari alam mimpi
Membawaku terbang melintasi waktu
Dan dimensi kata-kata
Aku menyebut pulang, tapi ia selalu menolaknya
Aku menyebut rumah, tapi ia bilang tak pernah ada rumah
Aku sebut kampung halaman, ia bilang kampung halaman tak pernah ada
Maka aku menungganginya
Maka aku menungganginya
Menyusuri hutan-hutan jati
Melihat rumput-rumput yang terbakar di bawahnya
Menyaksikan sepur-sepur yang batuk membelah tanah Jawa
Arwah-arwah pekerja bergentayangan menuju ibu kota
Mencipta banjir dari genangan air mata
Arwah-arwah buruh menggiring hujan air mata
Mata mereka menyeret banjir