Saat memasuki dunia kerja, kekhawatiran tentang kekurangan uang, kesulitan untuk melakukan aktivitas rekreasi, kepemilikan barang seperti sepeda motor, rumah, mobil, atau perjalanan ke tempat tertentu, semuanya tidak lagi menjadi perhatian utama.
Fokus mereka tidak lagi hanya pada mempelajari kitab kuning sehari-hari, sehingga keajaiban-keajaiban tersebut seakan-akan meredup dan kehilangan keberartian.
Mereka kini kembali berfokus pada pelajaran tentang ketuhanan dan akhlak, serta bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menghadapi situasi politik yang penuh dengan prasangka di negara mereka.***
Editor: Rosma Nur Riana