Sajak-sajaknya banyak dimuat di Pikiran Rakyat, Budaya Jaya, Horison, Majalah Sunda, Manglé, Gondéwa. Ia pernah memenangkan penghargaan dari Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBBS) pada tahun 1998.
Baca Juga: Link Nonton dan Download Cinta Dua Masa Lengkap Jadwal Tayang Setiap Hari Apa Jam Berapa
Buku kumulan sajak Sunda karyanya di antaranya yaitu “Katiga” (Kemarau , 1979) dan “Sasambat” (2005), “Doa Angkatan Kami”.
Selain itu, Yayat juga pernah menjadi redaktur majalah Manglé (1968-1972), rédaktur Gondéwa (1972-1975) dan redaktur Pikiran Rakyat.
Yayat juga aktif di Persatuan Wartawan Indonesia, Pengurus Badan Pertimbangan Kebudayaan Jawa Barat. Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Kota Bandung (1982-1987).
Baca Juga: 2 Link Live Streaming Babak 32 Besar Japan Open 2023, Rabu, 26 Juli 2023 Lengkap Draw Pertandingan
Terakhir, pada Hari Pers tingkat Jawa Barat, Yayat menerima penghargaan dari PWI Jabar.
Putra dari Almarhum Yayat Hendayana, Gin Gin Tigin Ginulur berterima kasih atas kepedulian pemkot Bandung kepada almarhum Ayahandanya.
"Saya berterima kasih atas perhatian dari pemkot Bandung, teman teman Seniman dan Budayawan, serta teman temen Jurnalis di Jabar, " jelas Gin Gin yang juga wartawan Senipr yang pernah malang melintang di beberapa media nasional. ***