Krismono menambahkan, bahwa menjadi pegawai di Rutan, diibaratkan seperti menabur benih dan suatu saat akan menghasilkan.
"Saya berharap agar Rutan Bandung tetap konsisten sebagai Rutan yang harus memahami, mengetahui, dan melaksanakan SOP yang telah ditetapkan dalam bertugas. Apabila sudah sesuai dengan SOP, gangguan Kamtib sangat minim terjadi, " jelasnya.
Dirinya percaya, petugas Rutan Bandung melaksanakan Tiga kunci Pemasyarakatan maju ditambah back to basic dan melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian dengan mengundang para lembaga dan stakeholder.
"Dengn tiga kunci pemasyarakatan tadi, sehingga WBP setelah selesai menjalankan pidana mendapatkan bekal iman dan takwa serta dapat menjadi tokoh agama yang bermanfaat bagi dilingkungan masyarakat," jelasnya.
Krismono juga mengingatkan kembali kepada semua Petugas Rutan Kelas I Bandung bahwasanya wajib hukumnya untuk mempelajari dan memahami dasar-dasar apa di dalam menjalankan tugas.
"Sehingga menjadi petugas yang kami pasti Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif serta menekankan mitigasi resiko agar tidak ada penyimpangan.Mari wujudkan Rutan Bandung yang unggul dalam mutu, luhur dalam cita-cita, menang dalam pelayanan, prima dalam penampilan, " pungkasnya.***