BERITAMAJALENGKA - Mencermati hasil sidang isbat 1444H tahun ini, sehingga memutuskan perbedaan shalat Idul Fitri, antara pemerintah dan Muhamadiyah. Harus disikapi dengan sikap toleransi.
Munculnya situasi tersebut, Solmet Cianjur menyikapi dengan sikap menghargai kebebasan hak berpendapat serta harus dijunjung tinggi nilai -nilai keberagaman dan sesuai falsafah bhineka tunggal ika.
"Maka kami berpendapa mari kita apresiasi dinamika berpendapat agar tidak simpang siur di masyarakat, baiknya sudahi sikap arogansi organisasi baik Muhammadyah dan NU terkait penentuan hilal setiap tahun yang seolah-olah di sidang isbat agar tidak terus menerus berulang dikemudian hari demi tegaknya NKRI ," jelas Naga Sentana Ketua DPD Sosmed Cianjur, Jumat 21 April 2023.
Baca Juga: 15.000 Lebih Warga Binaan di Jabar Dapat Remisi Hari Raya Idul Fitri, 67 Warga Binaan Langsung Bebas
Naga Sentana menegaskan,bahwa perbedaan adalah selalu indah pada waktunya dan bukanlah bibit perpecahan bagi anak bangsa.
"Sikap toleransi harus dijunjung dan dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia, negara kita ini negara yang beragam, " jelas Naga.***
Seperti diketahui, perbedaan 1 Syawal 1444 Hijriah tahun 2023 berbeda, antara Pemerintah dan Muhamadiyah.