Tanpa Pikir Panjang Jokowi Terima Investasi Amerika Sebesar Rp219 Triliun

- 13 Mei 2022, 15:35 WIB
Momen pertemuan pemimpin-pemimpin ASEAN dengan Presiden AS, Joe Biden. Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) tampak akrab dengan Joe Biden
Momen pertemuan pemimpin-pemimpin ASEAN dengan Presiden AS, Joe Biden. Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) tampak akrab dengan Joe Biden /Instagram/@sekretariat.kabinet/

BERITA MAJALENGKA - Dari harga yang masih melonjak di Indonesia seperti minyak goreng dan bensin jenis pertamax, Jokowi Masih mencari cara untuk mendapatkan Investasi ke luar.

Dalam kunjungan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) disela kunjungan kerja (kunker) ke Amerika Serikat (AS) pada Kamis 12 Mei 2022 waktu setempat, Jokowi bertemu dengan Chairman dan CEO Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC.

Pertemuan Jokowi tersebut membahas rencana investasi hilirisasi coal to dymethil eter (DME) Air Products dengan Indonesia.

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU di Dubai, November 2021 yang lalu. Sebagai implementasi rencana tersebut pada 24 Januari lalu, saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi coal to DME di Bukit Asam," kata Presiden.

Dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden (Setkab), Presiden Jokowi menekankan pentingnya implementasi rencana investasi tersebut. Menurut Jokowi, rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti.

"Saya berharap semua rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti,” ucap Presiden Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Jumat 13 Mei 2022.

Baca Juga: Jadwal Futsal SEA Games 2022, 18 Mei Timnas Lawan Peringkat 3 Asia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi Presiden Jokowi pada pertemuan tersebut mengatakan, rencana investasi Air Products untuk hilirisasi coal to dymethil eter (DME) mencapai 15 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp219 triliun (asumsi kurs Rp14.614). Adapun, untuk saat ini sudah terealisasi tahap pertama dari kerja sama tersebut sebesar 7 miliar Dolar AS.


Bahlil mengatakan kerja sama tersebut mencakup proyek DME, pembangunan metanol di kawasan Balongan dan di Cepu dan sisanya membuat hidrogen yang akan dibangun di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara.

Halaman:

Editor: Zalfah Alin Syarif

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x