Baca Juga: Pemain Persib Bandung Farshad Noor Menyukai Tekanan: Membuat Pertandingan Menyenangkan
Selanjutnya, faktor risiko yang menyebabkan Invasive Meningococcal Disease (IMD) yaitu kontak erat dengan orang yang terinfeksi, asap rokok (aktif dan pasif), pemukiman padat, perubahan iklim, tingkat sosial ekonomi yang rendah dan riwayat infeksi saluran pernafasan kara dokter Atilla.
"Meningitis yang disebabkan oleh bakteri tersebut dinamakan invasive Meningococcal Disease atau disingkat IMD," kata Attila.
Penanganan dari penyakit meningitis harus segera dilakukan dengan tepat dan cepat karena 50 persen IMD berakhir dengan kematian dan 5 sampai 10 persen akan berakibat fatal walaupun sudah dilakukan terapi.
Baca Juga: 4 Tips Berjalan Terbaik Untuk Menurunkan Berat Badan, Wajib Tahu Kapan Waktu yang Tepat!
Di samping itu, kenali masa epidemi dan nonepidemi, epidemi IMD menyerang anak-anak dan dewasa muda kemudian nonepidemi menyerang anak-anak dari usia 3 bulan hingga 5 tahun.
"Hanya dalam 24 jam saja kondisi anak bisa dapat berubah dari yang panas menjadi berbahaya," katanya.
Bagaimana gejala dari meningitis pada anak?
Gejala pada anak usia di atas satu tahun yang terkena IMD yaitu demam, sakit punggung atau leher, sakit kepala, mual atau muntah-muntah, leher kaku, dan terdapat bercak ruam ungu kemerahan.
Baca Juga: The Falcon and the Winter Soldier: Emily VanCamp Ungkap Hubungan Sharon Carter dan Steve Rogers