Network
PR MAJALENGKA - Aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan dan naik status sejak 5 November 2020.
Berdasarkan hasil pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa sudah terjadi 24 gempa guguran dan suara gemuruh yang terdengar.
Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari akun Twitter BPPTKG @BPPTKG pada 10 Desember 2020, gempa guguran terjadi selama periode pengamatan pada Rabu, 9 Desember 2020 mulai pukul 00.00-24.00 WIB.
Baca Juga: Cek Buruan, Kemensos Beri BLT Rp3.5 Juta untuk Modal Usaha Tanpa Harus Daftar
Selain itu, Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyatakan, pada pengamatan tersebut juga terjadi 208 kali gempa hybrid atau disebut fase banyak.
Lalu terjadi 21 gempa hembusan, satu kali gempa dengan frekuensi rendah, dan 38 kali gempa vulkanik dangkal.
Kemudian, berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara visual, asap solfatara tidak teramati keluar dari Gunung Merapi.
Baca Juga: Covid-19 dan Google Classroom Menjadi yang Paling Dicari di 10 Top Trending Sepanjang Tahun 2020
Dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PG) Babadan memantau jika bahwa terdengar satu kali suara guguran dengan intensitas yang lemah.
