Dicecar Najwa Shihab Soal Keuntungan Jadi Eksportir Benih Lobster, Fahri Hamzah: Ya Allah Na, Rugi

- 28 November 2020, 22:37 WIB
kolase Fahri Hamzah dan Najwa Shibab.*
kolase Fahri Hamzah dan Najwa Shibab.* /Kolase Instagram.com /@najwashibab dan @fahrihamzah

PR MAJALENGKA - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 25 November 2020 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Pernah diberitakan Majalengka.Pikiran-rakyat.com sebelumnya, Edhy Prabowo diduga terjerat kasus suap terkait perizinan ekspor benih Lobster.

Setelah proses penyelidikan, Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: Terjadi Penyerangan di Sulawesi Tengah, Pelaku Diduga Kelompok Mujahidin Indonesia Timur

Hal ini menarik perhatian sejumlah media, termasuk tim Mata Najwa yang menjadikannya sebagai topik utama dalam acara Rabu, 25 November malam lalu.

Dilansir Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari tayangan kanal YouTube Najwa Shihab yang diunggah pada 25 November 2020, acara yang Mata Najwa mengundang sejumlah tamu.

Salah satu narasumbernya yakni Fahri Hamzah yang notabene pernah menjadi eksportir lobster.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut UU Omnibus Law sebagai Solusi Persoalan Struktural yang Hambat Indonesia

Hal ini menarik perhatian Najwa Shihab untuk bertanya pada Fahri Hamzah.

"Bang Fahri jadi bagaimana, karena anda sebagai eksportir kalau tadi 'wah ini tidak membawa untung apa-apa nih, yang untung cuma pengusaha' begitu.

"Saya ingin tahu, jadi kalau anda beli di nelayan, saya masih nggak percaya kalau anda rugi Bang Fahri," tanya Najwa Shihab pada Fahri Hamzah.

Baca Juga: Kementerian Sosial Bergerak Salurkan Bansos ke Wilayah Timur Indonesia

"Saya ingin tahu anda kalau beli di nelayan berapa yang anda bayarkan dan berapa yang anda dapatkan ketika diekspor itu berapa? Kan jauh sekali itu jaraknya," lanjutnya.

Mendengar pertanyaan Najwa Shihab, Fahri Hamzah hanya tertawa dan langsung memberikan jawabannya.

"Anda kan jadi presenter profesional kan nggak gampang percaya orang," jawab Fahri Hamzah.

Tak puas dengan jawaban sang politisi, Najwa Shihab kembali bertanya.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Jalani Perawatan Medis, RS Ummi Bogor Ngaku Belum Lakukan Tes Covid-19 pada HRS 

"Makanya saya tanya, Bang Fahri berapa Bang Fahri? Anda berusaha ngeles ini dengan pertanyaan saya," konfirmasi Najwa Shihab.

Lagi-lagi, Fahri Hamzah tak langsung memberikan jawabannya.

"Nggak, jadi begini, saya pensiun, pensiunannya itu cuma Rp2 juta sampai Rp3 juta. Pimpinan saya kan dapatnya Rp3 juta. Ya nggak cukup, ya saya bisnis dong," ungkap Fahri Hamzah.

Baca Juga: Proyeksi Indonesia Tahun 2045, Menkeu Sri Mulyani: Dibutuhkan Infrastruktur dan SDM yang Baik

"Bisnisnya di mana? Ya di kampung saya. Ya di sana ada masyarakat yang selama ini, saya nggak pernah dagang. Sebagai seorang pejabat, saya anti dagang, bersih saya nggak datang,"

"Ya sudah saya lihat apa yang membuat masyarakat happy. Ya itu, mereka ingin menangkap benur itu mau dijual langsung," lanjut Fahri Hamzah.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu lantas menjelaskan seperti apa harga benur.

Baca Juga: Pancasila Harus Menjadi Penuntun Pembangunan Nasional, BPIP: Sangat Mendesak untuk Direalisasikan

"Peraturan mengatakan, harga di nelayan itu nggak boleh di bawah Rp5.000 tapi begitu dicek-cek harganya di Internasional itu di bawah 1 dolar yang bisanya cuma Rp10.000 atau Rp11.000,"

"Mengetahui rantai biaya atau cost of production di tubuh pemerintah aja bayar karantina, bayar cukai, bayar cargo dan lain-lain itu kita hitung-hitung warna berubah harga jatuh dan sebagainya nggak cukup,"

"Makanya saya keputusannya berhenti," jelasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap 2 Kelompok Penerima Vaksin Covid-19 dari Pemerintah

Tak puas dengan jawaban Fahri Hamzah, Najwa Shihab kembali mencecar sang politisi.

"Oke jadi misalnya nelayan dapat Rp5.000, anda bisa jual berapa Bang Fahri? Saya ingin tahu disparitas harganya," cecar Najwa Shihab.

"Karena harganya ditekan dari Vietnam. Makanya waktu itu saya bilang, sebaiknya para penjual itu deal sendiri dengan Vietnam," ujar Fahri Hamzah.

"Oke Bang Fahri anda belum jawab, anda dapat berapa ini?" kembali tanya Najwa Shihab pada Fahri Hamzah.

Baca Juga: Kembangkan Vaksin Merah Putih, Menristek Berharap Bisa Didistribusikan Triwulan 4 pada 2021

"Rugi Na, Ya Allah… Sumpah rugi," tegas Fahri Hamzah.

"Kenapa kemudian banyak sekali perusahaan yang mau dapat izin ekspor kalau merugi?" kulik Najwa Shihab. 

"Ya karena bego, dia nggak tahu kalau itu rugi" pungkas Fahri Hamzah seraya tertawa.

Baca Juga: Kembangkan Vaksin Merah Putih, Menristek Berharap Bisa Didistribusikan Triwulan 4 pada 2021

***

 

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Youtube Najwa Shihab Majalengka.Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah