Terjadi Penyerangan di Sulawesi Tengah, Pelaku Diduga Kelompok Mujahidin Indonesia Timur

- 28 November 2020, 16:53 WIB
Ilustrasi penyerangan.*
Ilustrasi penyerangan.* /pixabay.com/PublicDomainPictures

PR MAJALENGKA – Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga telah melakukan penyerangan kepada satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Dilansir Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Portal Sulut, satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dibunuh orang tak dikenal pada Jumat 27 November 2020.

Dari keterangan Rifai selaku Sekretaris Desa Lemba Tongoa, korban berjumlah empat orang.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut UU Omnibus Law sebagai Solusi Persoalan Struktural yang Hambat Indonesia

Kejadian ini membuat masyarakat desa tersebut mengungsi bahkan melarikan diri karena ketakutan.

Tak tinggal diam, Polres Sigi tengah melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku penyerangan.

AKBP Yoga Priyahutama selaku Kapolres Sigi mengatakan, sejumlah saksi yang berada di lokasi mengaku melihat kemiripan setelah dilihatkan sejumlah foto-foto DPO MIT Poso.

Baca Juga: Kementerian Sosial Bergerak Salurkan Bansos ke Wilayah Timur Indonesia

Hal tersebut dikonfirmasi pada Sabtu 28 November 2020.

Yoga melanjutkan, saat ini situasi telah kondusif dan telah melakukan trauma healing oleh Satgas, Brimob, dan Polres.

Untuk pengurusan jenazah, peti mati akan disiapkan Polres Sigi dan akan segera dimakamkan pihak keluarga.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Jalani Perawatan Medis, RS Ummi Bogor Ngaku Belum Lakukan Tes Covid-19 pada HRS

Sebelumnya, anggota MIT pun pernah terlibat baku tembak dengan kepolisian.

Dikutip Majalengka.Pikiran-rakyat.com dari Pangandaran.Pikiran-rakyat.com, sebelumnya dua anggota MIT tewas akibat aksi baku hantam di Kabupaten Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah pada Rabu, 18 November 2020 pukul 00.00 WITA.

Dua orang anggota MIT tersebut sebelumnya masuk sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).

Baca Juga: Proyeksi Indonesia Tahun 2045, Menkeu Sri Mulyani: Dibutuhkan Infrastruktur dan SDM yang Baik

2 DPO tersebut diyakini berada di kompleks perikanan Kelurahan Mamboro, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu beberapa waktu yang lalu.

Setelah ditangkap pihak Polda Sulawesi Tenggara membeberkan identitas kedua anggota MIT tersebut.

Yang pertama Aziz Arifin berasal dari Kelurahan Lamper, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Pancasila Harus Menjadi Penuntun Pembangunan Nasional, BPIP: Sangat Mendesak untuk Direalisasikan

Kedua bernama Wahid atau Aan atau bojes berasal dari Desa Bolano barat, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah