BERITA MAJALENGKA - Perlu kita ketahui bersama sejak peristiwa dugaan tindak pidana pembunuhan yang melibatkan mantan Kepala Devisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Irjen Pol Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yosua, banyak pihak yang menyoroti peristiwa tersebut.
Dengan rekayasa yang dibuat Ferdy Sambo dalam menghilangkan nyawa Brigadir Yosua membuat publik geram dan menyayangkan sikap yang dilakukan oleh Jenderal Bintang dua tersebut.
Tidak terkecuali Suryo Prabowo yang mengutuk keras perbuatan Ferdy Sambo.
Menurut Suryo Prabowo perbuatan Ferdy Sambo tersebut sangat sadis dan merusak nama baik instansi.
Baca Juga: Terbaru! Link Twibbon Hari Konstitusi Republik Indonesia Tahun 2022, Siap Unggah di Media Sosial
"Tidak ada kejahatan yg lebih sadis dan lebih buruk daripada tindakan seorang perwira tinggi yg memerintahkan anak buahnya utk menembak sampai mati anak buahnya sendiri," tulisnya.
Suryo Prabowo juga menyayangkan Ferdy Sambo merekayasa skenario pembunuhan.
" Lalu menghilangkan barang bukti, merekayasa skenario dan mengarang motif," tulisnya.
Kini publik menunggu bagaimana nasib para tersangka yang membunuh Brigadir J.
Kasus tersebut memperlihatkan pengaruh senioritas di internal polri sangat kuat terbukti banyak Polisi yang terlibat dalam kasus tersebut.
Selain itu sangat menyayangkan adanya pejabat tinggi di Mabes Polri yang terlibat dalam kasus tersebut dimana seharusnya menjadi contoh bagi semua anggota Kepolisia Republik Indonesia.
Selain itu ada video viral saat Ferdy Sambo masih menjadi bawahan dari Brigjen Pol Krishna Murti.
Video tersebut diambil saat konferensi pers di Polda Metro Jaya tahun 2015.
Namun kini pangkat Ferdy Sambo satu tingkat di atas Krishna Murti,dilansir twitter Suryo Prabowo.
Mantan Kasum TNI Letjen Suryo prabowo menyoroti akun pemberitaan pangkat Ferdy Sambo saat masih dibawah Krishna Murti, Sabtu(5/8/2022).
"Hebat juga Irjen Ferdy Sambo Eks pimpinannya pangkat bintang satu sedangkang Ferdy Sambo pangkat bintang dua," kutip Surya Prabowo dari Twitter Kopatkopit_22.
" prestasi apa yg buat pangkatnya melesat melampaui eks pimpinannya," cuit dari twitter Kpatkopit_22.
Dalam kasus atas pembunuhan Brigadir Josua ini tidak luput mendapatkan kecaman dari beberapa organisasi salah satunya Ketua PKC PMII Jawa Barat Apriliana Eka Dani, mengatakan bahwa tindakan demoralisasi yang membunuh kemanusiaan, Sungguh tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan oleh agama dan negara.
"Itu membuktikan dari turunya Kapolri dan membentuk tim khusus dalam kasus pembunuhan Brigadir Josua telah menerapkan prinsip terbuka dan transparan demi terwujudnya kebenaran hukum yang adil dan bijaksana," ucapnya.
Perlu diketahui Polri adalah institusi yang seharusnya selalu memelihara keamanan, ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, hal ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 22 tahun 2002 tentang Negara Republik Indonesia.
Kini publik menunggu bagaimana kelanjutan kasus dari, Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J dan Bharada E.***