Perjanjian Perdagangan Dorong Diversifikasi Ekspor, Ini Kata Kemendag

24 Februari 2021, 11:01 WIB
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga / Twitter @Kemendag /

PR MAJALENGKA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan bahwa salah satu manfaat dari perjanjian perdagangan adalah diversifikasi ekspor baik itu dari produk maupun wilayah.

“Perlu ada diversifikasi baik dari segi negara tujuan maupun jenis produk itu sendiri, salah satunya melalui perjanjian perdagangan," kata Jerry dalam Webinar Economic Diplomacy for National Leader yang diselenggarakan Bank Indonesia pada Selasa, 23 Februari 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Majalengka.com dari keterangan tertulis Kemendag.

"Alasannya, perjanjian perdagangan memberikan insentif baik dari sisi tarif maupun nontarif terhadap banyak sekali produk ekspor Indonesia,” lanjutnya.

Baca Juga: Prediksi Roma vs Braga di Liga Europa, Misi Berat Carvalha di Ibukota Italia

Sebagai contoh, perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) memberikan tarif 0 persen terhadap sekitar 6.900 jenis produk Indonesia.

“Sebagai contoh, perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) memberikan tarif 0 persen terhadap sekitar 6.900 jenis produk Indonesia. Hal ini juga terjadi di perjanjian dagang lainnya. Jadi, ini merupakan kesempatan bagi produk-produk alternatif untuk bisa berkembang,” kata Jerry.

Selain itu, perjanjian perdagangan juga memberikan peluang terbukanya pasar-pasar baru yang berkembang dan potensial bagi indonesia.

Baca Juga: Tom Holland Bocorkan Judul Film Spider-Man yang Baru, Buat Penggemar Bingung

Terdapat dua wilayah utama yang ingin dikembangkan, wilayah tersebut adalah pasar Afrika dan Amerika Selatan. Selain itu, ada wilayah Eropa Timur, Eropa Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah.

Perjanjian Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA) diharapkan menjadi pembuka jalan untuk pasar-pasar baru di wilayah Afrika bagian tengah dan selatan.

“Salah satu perjanjian yang baru selesai yaitu Indonesia-Mozambique Preferential Trade Agreement (PTA), diharapkan menjadi pembuka jalan bagi pasar-pasar baru di Afrika bagian tengah dan selatan," kata Jerry.

Baca Juga: Prediksi Arsenal vs Benfica di Liga Europa, Butuhkan Perpanjangan Waktu untuk Temukan Pemenang

"Sedangkan untuk wilayah Amerika Selatan terdapat Indonesia-Chile CEPA yang juga terbukti meningkatkan utilitas pemanfaatan surat keterangan asal (SKA) secara signifikan. Dengan demikian, diharapkan Indonesia bisa lebih menembus pasar negara-negara sekitarnya,” tambahnya.

Keuntungan lain dari perjanjian perdagangan bagi ekonomi Indonesia adalah keningkatnya investasi dari berbagai sektor.

Sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Panik Saat Ashanty Berkata Lemah karena Covid 'Aku Gak Kuat, Gimana Ini', Anang Hermansyah: Semakin Drop

“Meluasnya pasar dan makin mudahnya produk-produk alternatif untuk dipasarkan juga akan meningkatkan minat investor dalam berbagai skala, baik investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” ujar Jerry.

Kementrian Perdagangan berniat menyelesaikan target perjanjia perdagangan secepat mungkin.

Tahun 2021, Kemendag menargetkan 12 perjanjian perdagangan baru termasuk IEU-CEPA yang saat ini memasuki perundingan putaran ke-10.

Baca Juga: Ridwan Kamil Jalan Kerjasama dengan Menparkeraf, Sandiaga Uno: Bidik 500 Ribu Tenaga Kerja Baru

Dalam hal ini, kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan.

Perjanjian perdagangan diharapkan bukan hanya memenuhi target dari segi kuantitas, melainkan juga kualitas. Perjanjian perdagangan juga harus memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat secara umum.

"Kami berharap semua pemangku kepentingan berkontribusi dengan memberikan masukan dan ikut memberikan dukungan atas isu-isu krusial, misalnya dalam isu kelapa sawit,” tandas Jerry.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Kemendag

Tags

Terkini

Terpopuler