Stunting Menjadi Perhatian Presiden Joko Widodo, Berikan Dampak Pada Perkembangan Kecerdasan Anak

27 Januari 2021, 11:57 WIB
Ilustrasi stunting. /United Cities and Local Governments Asia-Pasific

PR MAJALENGKA - Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia masih mengalami permasalahan stunting yang masih tinggi.

Stunting (kerdil) sendiri merupakan suatu kondisi pada anak yang gagal tumbuh dikarenakan kekurangan gizi pada waktu yang cukup lama, umumnya terjadi pada balita.

Ini dapat berakibat buruk pada anak tersebut karena bahayanya dapat membuat otak anak sulit berkembang dan tubuh sulit tumbuh.

Baca Juga: Lowongan Magang Bank Muamalat, Kesempatan untuk Kamu yang Berjiwa Kreatif

Dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Kominfo.go.id, Presiden RI Joko Widodo memerintahkan secara langsung kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengoordinasikan pelaksanaan program penurunan stunting di Indonesia.

Presiden juga memerintahkan untuk memfokuskan alokasi anggaran terkait program penurunan stunting yang selama ini tersebar di lebih dari 20 kementerian atau lembaga.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, dalam upaya percepatan penurunan stunting akan didukung oleh beberapa Kementerian dan lembaga.

Baca Juga: Presiden Jokowi Suntik Vaksin Kedua, Raffi Ahmad Setelahnya: Jangan Takut Vaksin

Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan mengambil peran dalam upaya ini

“Bapak Presiden juga meminta supaya daerah-daerah provinsi, kabupaten, dan kota terutama yang angka stunting-nya masih tinggi, betul-betul memiliki kepedulian,”ujarnya.

“Dengan memiliki kesungguhan dalam ikut serta menangani stunting ini,”sambung Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Pemerintah Lunak Terhadap KKB di Papua, DPR RI Khawatirkan Sorotan Internasional Masih Ada Pelanggaran HAM

Presiden menargetkan penurunan angka stunting hingga mencapai kisaran 14 persen pada tahun 2024.

Angka stunting di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 27,6 persen dan diperkiraan mengalami kenaikan di tahun 2020 akibat adanya pandemi COVID-19 yang melanda.

“Ini adalah suatu target yang luar biasa besar, karena itu Bapak Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa, yang tidak biasa,” kata Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan DLHK Kota Bandung, Hari ini Terakhir Batas Pengiriman Berkas!

Dia juga menambahkan, Presiden sangat memberikan perhatian pada upaya penurunan stunting ini karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.

Kenapa angka Stunting ini menjadi perhatian dari Bapak Presiden? Karena kita tahu bahwa kalau orang atau anak atau bayi sudah terlanjur kena Stunting pada usia 1.000 hari awal kehidupan.

Maka perkembangan kecerdasannya itu tidak akan bisa optimal sampai nanti dewasa menjadi usia produktif.

Baca Juga: Mengenal Aroma yang Dihasilkan Hujan dan Tanah Basah, Sering Kita Hirup dan Buat Rileks

Berdasarkan data Bank Dunia, angka stunting angkatan kerja di Indonesia mencapai 54 persen.

Salah satu solusi yang akan dilakukan adalah dengan memperbaiki terlebih dahulu manajemen program penurunan stunting yang ada.

“Anggaran sudah jelas, pemetaan sudah jelas, maka yang belum begitu optimal adalah manajemennya,”ujarnya.

“Arahan Bapak Presiden pada kami itu, tentunya harus bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen ini,” sambung Muhadjir Effendy.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Kominfo.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler