Situasi Keamanan di Papua Barat Kondusif saat Pilkada Serentak, Masalah Kecil Bisa Diatasi TNI-Polri

12 Desember 2020, 16:39 WIB
Kapolda Papua Barat Irjen Polisi Tornagogo Sihombing (kanan) bersama ketua KPU Papua Barat sata meninjau pelaksanaan pemungutan suara Pilkada di Manokwari, Rabu (9/12/2020) /ANTARA/Toyiban/am

PR MAJALENGKA – Situasi keamanan di Papua Barat cukup kondusif setelah Pilkada Serentak 2020.

Dilansir Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Antara, hal tersebut diutarakan AKBP Adam Erwindi selaku Kabid Humas Polda Papua Barat.

“Tidak ada kejadian-kejadian menonjol yang mengganggu situasi kamtibmas. Ada riak-riak kecil (masalah), tapi masih bisa diatas personel Polri dan TNI di lapangan,” tutur Adam dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Bertepatan Hari Pencak Silat Jawa Barat, Ridwan Kamil Dinobatkan Sebagai 'Pendekar Jawa Barat'

Polda Papua terus memantau serta melakukan inventarisasi terkait gerakan golongan putih (golput).

Sementara itu terkait permasalahan di tempat pemungutan suara (TPS) sudah ditangani Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.

Para kandidat yang mencalonkan di Pilkada dihimbau untuk tetap menjaga kondusifitas melihat dari hasil penghitungan cepat.

Baca Juga: Ridwan Kamil Berikan Hadiah Khusus Kepada 3 Orang RW Juara Sapawarga, Aktif Berikan Laporan

“Jangan bereuforia dan melakukan konvoi di jalan. Tunggu sampai ada putusan resmi KPU,” ujar Adama.

Meskipun kedepannya telah diumumkan oleh KPU, pihak Polda Papua ingin pesta kemenangan tidak dilakukan karena akan berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah situasi pandemi.

Jika menemukan pelanggaran Pilkada, Adam menyarankan untuk tempuh proses hukum yang berlaku.

Baca Juga: Cara dan Syarat Bagi Penumpang yang Berpergian Menggunakan Pesawat di Masa Pandemi

Bawaslu telah merilis terdapat tiga TPS di Papua Barat yang berpotensi dilakukan penghitungan suara serta 32 TPS yang melakukan pemungutan suara ulang.

Dari temuan tersebut, Polda Papua terus berkoordinasi dengan pihak penyelenggara Pilkada.

Diberitakan Majalengka.pikiran-rakyat.com sebelumnya, situasi di Papua Barat memanas setelah Gerakan Persatuan Kemerdekaan Papua Barat (ULMWP) mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat pada Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Rizieq Shihab Tengah Diperiksa Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus: MRS itu Takut Ditangkap

Benny Wenda menjadi presiden sementara diangkat ULMWP.

Selain itu, Benny Wenda juga menuturkan tidak akan tunduk kepada pemerintah Indonesia.

ULMWP direncanakan turun langsung mengendalikan wilayah dan menyelenggarakan pemilihan demokratis yang tidak mungkin dilakukan di bawah pemerintahan Indonesia.

Benny Wenda meminta Australia agar mendukung rencananya untuk mencapai kemerdekaan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ANTARA PR Majalengka

Tags

Terkini

Terpopuler