Pada akhirnya, Komite Hijaz ini mendirikan Nahdlatul Ulama dan KH. Abdul Chalim menjadi Katib Tsani (Sekretaris kedua) pada kepengurusan PBNU periode pertama.
KH. Abdul Chalim juga merupakan pendiri Organisasi Semi Militer, Hizbullah untuk wilayah Majalengka dan Cirebon.
Selain itu, KH. Abdul Chalim juga merupakan pembina serta pejuang Hizbullah di beberapa medan pertempuran yaitu Cirebon, Majalengka, dan Surabaya.
KH. Abdul Chalim menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 12 Juni 1972 di Leuwimunding, Majalengka.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan jasa besar KH. Abdul Chalim dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa Indonesia.***
Baca Juga: Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi, Tema: Hati-Hati Dengan Penyakit Hati