Azan 'Hayya Alal Jihad' Diduga Dikumandangkan Warga Majalengka

- 2 Desember 2020, 17:05 WIB
Tangkapan layar Viral video adzan hayya alal jihad yang kini viral di media sosial dan menjadi isu Nasional juga terjadi Kabupaten Majalengka, Selasa 1 Desember 2020
Tangkapan layar Viral video adzan hayya alal jihad yang kini viral di media sosial dan menjadi isu Nasional juga terjadi Kabupaten Majalengka, Selasa 1 Desember 2020 /Portal Majalengka/Pikiran Rakyat/Andra Adyatama

PR MAJALENGKA - Masyarakat dihebohkan dengan beredarnya video azan yang diganti lafadnya menjadi Hayya Alal Jihad.

Video azan tersebut diduga dikumandangkan di sejumlah daerah di Indonesia termasuk juga di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Dalam video tersebut terlihat baliho bergambar Habib Rizieq yang tertulis juga alamat Desa Sadasari Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.

Baca Juga: Reuni Akbar 212 Digelar secara Virtual, Sederet Ulama dan Tokoh Nasional Turut Hadir

Selain itu nampak juga sejumlah orang yang mengumandangkan azan, namun berbeda dengan azan pada umumnya, kalimat Hayya Alas Sholah diubah menjadi Hayya Alal Jihad.

Saat azan dikumandangkan, nampak juga dalam video sejumlah orang mengacungkan senjata tajam.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi belum memberikan tanggapan perihal kebenaran video tersebut.

Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak, Anggota DPR RI: Kita Harus Yakinkan Pemilih Bahwa Mereka Aman dan Sehat

"Saya ingin mengecek dulu kebenaran video ini," kata bupati melalui pesan singkatnya, Selasa 1 Desember 2020 dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari Portal Majalengka.

Sedangkan Kapolres Majalengka, AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan akan berkoordinasi dengan MUI dan para alim ulama untuk meminta tanggapannya perihal ini.

"Siap nanti kita komunikasi dengan Ketua MUI dan para tokoh ulama bagaimana pendapat beliau," ujar Kapolres.

Baca Juga: Matchday 5 Liga Champions Rabu, 2 Desember 2020: Madrid Terjungkal hingga Liverpool Pastikan Lolos

Salah seorang warga Desa Sadasari Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka yang meminta namanya dirahasiakan membenarkan jika itu warga desanya.

"Ya betul semuanya saya kenal. Itu warga desa kami," katanya.

Sementara itu Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Zainut Tauhid Saadi mengaku belum memahami konteks pembuatan video azan tersebut.

Baca Juga: PDAM Tirta Asasta Kota Depok Gagas Program Pemasangan Sambungan Baru untuk Peroleh Air Bersih Gratis

Apakah hanya untuk membuat konten media sosial saja atau ada pesan khusus yang dimaksudkan untuk menyampaikan pesan jihad dalam pengertian perang.

Menurutnya, seruan jihad dalam pengertian perang sangat tidak relevan dalam situasi damai seperti di Indonesia saat ini seperti dikutip Majalengka.pikiran-rakyat.com dari laman resmi Kemenag.

“Jika seruan itu dimaksudkan memberi pesan berperang, jelas tidak relevan," terang Wamenag di Jakarta, Senin 30 Desember 2020.

"Jihad dalam negara damai seperti Indonesia ini tidak bisa diartikan sebagai perang,” tandasnya.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: kemenag.go.id Portal Majalengka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x