Pembangunan Tahap Pertama Selesai Desember, Pelabuhan Patimban akan Melayani Ekspor Impor

18 November 2020, 12:13 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi, ketika menghadiri acara Focus Group Discussion pada Februari 2020 /twitter.com/BudiKaryaS

PR MAJALENGKA – Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan (Menhub) RI menyampaikan bahwa target Pelabuhan Patimban akan beroperasi pada Desember 2020.

Selain itu, Jawa Barat akan sanggup menampung operasional peti kemas hingga 250 ribu TEUS.

Hal tersebut dikatakan dalam webinar dialog publik Kemenhub RI bertema ‘Pelabuhan Patimban dan Pengembangan Ekonomi Daerah’ pada Senin, 16 November 2020.

Baca Juga: Film Seobok yang Dibintangi Park Bo Gum dan Gong Yoo Kembali Luncurkan Poster Baru

“Saat ini patimban sedang penyelesaikan pekerjaan tahap pertama yakni lahan 35 hektare untuk peti kemas sebanyak 250 TEUS dan parkir kendaraan seluas 35 hektare yang menampung 218 ribu unit mobil,” ujar Budi dikutip majalengka.pikiran-rakyat.com dari jabarprov.go.id.

Untuk Patimbang sendiri direncanakan akan rampung seluruhnya pada tahun 2027 dengan luas lahan mencapai 650 hektare dengan kapasitas tujuh juta TEUS.

Patimban akan diproyeksikan area yang akan digunakan perusahaan jasa atau industri lain di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, khususnya untuk industri ekspor dan impor bidang otomotif.

Baca Juga: WHO Sebut Uji Klinis Vaksin Covid-19 Harus Terus Dilakukan

Menhub juga menuturkan bahwa Desember nanti Patimban akan menjadi pelabuhan alternatif selain Tanjung Priok.

Jalur ekspor dan impor akan digunakan sebagai terminal peti kemas.

“Kemenhub melakukan persiapan untuk navigasi, kajian international ship and port security, siapkan karantina imigrasi dan lainnya," tutur Budi.

Baca Juga: Sering Mengalami Cegukan? Kenali Penyebab dan 4 Bahan yang Ada di Rumah untuk Menghilangkannya

"Termasuk penerangan dan jalan menuju Patimban, rerouting jalur dan perbaikan angkutan umum untuk kurangi kemacetan,” jelas Budi lebih lanjut.

Selain itu, masyarakat nelayan sekitar akan diberikan berbagai pelatihan serta memberikan bantuan kapal besar.

Hal tersebut akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Jawa Barat per Rabu, 18 November, Kasus Terkonfirmasi Bertambah 648 Orang

Belum cukup, pemerintah juga akan membentuk koperasi nelayan hingga pelatihan kewirausahaan.

Pelabuhan Patimban juga diharapkan akan menarik perhatian investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Selain itu, kawasan Rebana Metropolitan yang akan dibangun juga diproyeksikan menjadi KEK terbesar di Indonesia dengan 11 zona di KEK yang telah siap ditempati Pemprov Jawa Barat.

Baca Juga: Prancis vs Swedia: Les Blues Nyaman di Puncak Klasemen

Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat mengatakan bahwa Rebana Metropolitan khususnya Patimban akan menjadi proyek sentral demi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

Kawasan Rebana Metropolitan ditargetkan menyerap sekitar 4,3 juta tenaga kerja dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

“Kawasan ini akan mendorong tambahan 4 persen pertumbuhan ekonomi Jabar. Kita sedang siapkan konektifitas menuju Patimban, baik melalui jalur tol atau pun kereta api. Kami juga sedang menyiapkan politeknik maritim bekerjasama dengan Inggris untuk menyiapkan SDM yang handal,” tandas Ridwan Kamil.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler