Network
PR MAJALENGKA - Dalam beberapa hari belakangan ini, ramai dibicarakan mengenai pelarangan minuman berakohol oleh DPR RI.
Sebelum melihat dampak dari sisi ekonomi, mari kita pahami terlebih dahulu pengaruh buruk alkohol bagi kesehatan.
Dikutip Majalengka.Pikiran-Rakyat.com dari Who.Int, alkohol adalah zat beracun dan psikoaktif dengan sifat penghasil ketergantungan.
Baca Juga: Simak 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Sebelum Tidur, Salah Satunya Nasi Putih
Bagi sebagian masyarakat saat ini, meminum minuman beralkohol adalah bagian rutin dari lanskap sosial bagi banyak penduduk dunia.
Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang berada di lingkungan sosial dengan visibilitas tinggi dan pengaruh sosial, secara nasional dan internasional, di mana alkohol sering menyertai sosialisasi.
Dalam konteks ini, mudah untuk mengabaikan kerusakan kesehatan dan sosial yang disebabkan atau disumbangkan oleh minum.
Baca Juga: Tes Kepribadian, Gambar Hewan Pertama yang Kamu Lihat Bisa Ungkap Kepribadianmu
Kenyataannya, konsumsi alkohol menyumbang 3 juta kematian setiap tahun secara global serta mengakibatkan disabilitas dan memburuknya kesehatan jutaan orang.
Secara keseluruhan, penggunaan alkohol yang berbahaya bertanggung jawab atas 5,1 persen dari beban penyakit global.
Alkohol adalah faktor risiko utama kematian dini dan kecacatan di antara mereka yang berusia 15 sampai 49 tahun, terhitung 10 persen dari semua kematian pada kelompok usia ini.
Baca Juga: Tips Nutrisi Bagi Pengidap Penyakit Epilepsi atau Ayan, Termasuk Hindari Karbohidrat Rendah
Populasi yang tertinggal dan terutama rentan memiliki tingkat kematian terkait alkohol dan rawat inap yang lebih tinggi.
Alkohol sebagai minuman keras mempengaruhi berbagai struktur dan proses di sistem saraf pusat.
Lalu, dapat meningkatkan risiko cedera yang disengaja dan tidak disengaja serta konsekuensi sosial yang merugikan.
Baca Juga: Ingin Berolahraga Di Luar? Ketahuilah Studi Tentang Pemakaian Masker Ketika Berolahraga
Alkohol memiliki efek racun yang cukup besar pada sistem pencernaan dan kardiovaskular.
Minuman beralkohol diklasifikasikan sebagai karsinogenik oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker dan meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Alkohol sebagai imunosupresan meningkatkan risiko penyakit menular, termasuk tuberkulosis dan HIV. ***
