Orang yang melakukan tiga hal ini maka ia dianggap sudah bertaubat. Dan tiga syarat ini yang paling banyak disebutkan para ulama ketika menyebutkan syarat-syarat taubat. Umar bin Khathab radhiallahu’anhu mengatakan:
التَّوْبَةُ النَّصُوحُ أَنْ يَتُوبَ ثُمَّ لَا يَعُودَ إِلَى الذَّنْبِ، كَمَا لَا يَعُودُ اللَّبَنُ إِلَى الضَّرْعِ
“Taubat nasuha adalah dengan tidak mengulang lagi dosa yang ia taubati, sebagaimana susu yang tidak akan masuk lagi ke perahannya”
Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan:
هِيَ أَنْ يَكُونَ الْعَبْدُ نَادِمًا عَلَى مَا مَضَى؛ مُجْمِعًا عَلَى أَلَّا يَعُودَ فِيهِ
“Taubat seorang hamba adalah dengan menyesal terhadap apa yang telah ia lakukan, ditambah dengan tekad untuk tidak melakukannya lagi.”
Baca Juga: Prediksi Liga Champions: Real Madrid vs Liverpool, Ambisi Los Blancos Rebut Leg Pertama di Kandang
Kaum muslimin,
Menunda taubat sendiri merupakan perbuatan dosa. Dan di antara hal yang menyebabkan seseorang menunda taubat adalah:
Pertama: Menargetkan waktu tertentu untuk bertaubat. Atau menunggu sesuatu pada dirinya. Seperti tunggu tua. Tunggu menikah. Tunggu punya anak. Dll.