7 Gejala Diabetes pada Anak dan Remaja, Salah Satunya Sering Lapar dan Haus Berlebihan

- 29 November 2020, 14:43 WIB
Ilustrasi anak kelaparan, bisa jadi salah satu tanda diabetes pada anak dan remaja.
Ilustrasi anak kelaparan, bisa jadi salah satu tanda diabetes pada anak dan remaja. /pixabay.com/9lnw

PR MAJALENGKA – Gejala diabetes pada anak-anak atau remaja umum terjadi, terutama bila dimulai pada usia ini.

Diabetes tipe satu umum terjadi pada anak, suatu kondisi autoimun ketika sel beta pankreas dihancurkan, menyebabkan produksi insulin yang tidak mencukupi dan menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Menurut penelitian pada 2018, diabetes tipe satu meningkat pada anak-anak dan remaja, dengan sekitar 22,9 kasus baru per tahun hingga usia 15 tahun.

Baca Juga: HRS Keluar dari RS Ummi Secara Tak Wajar, Humas Polda Jabar: Sedang Didalami Polresta Bogor

Diagnosis dan pengobatan awal penyakit anak-anak dengan diabetes sangat penting.

Diabetes tipe 1 menunjukkan gejala dengan cepat dalam beberapa minggu sementara gejala diabetes tipe 2 berkembang perlahan seiring waktu.

Orang tua harus mewaspadai gejala diabetes pada anak mereka, yang terkadang sulit dideteksi.

Baca Juga: Sejumlah Emak-Emak di Surabaya Lakukan Aksi Dukungan Wali Kota Risma, Buntut Panjang Video Hujatan

Awasi gejala diabetes pada anak-anak ini dan segera konsultasikan dengan ahli medis.

Dilansir Majalengka.pikiran-rakyat.com dair Boldsky.com, berikut gejala diabetes pada anak dan remaja.

1. Polidipsia atau Rasa Haus yang Berlebihan

Baca Juga: Tidak Kooperatif Soal Hasil Tes Usap Habib Rizieq Shihab, Bima Arya Polisikan RS Ummi Bogor

Polidipsia atau rasa haus yang berlebihan bisa disebabkan karena diabetes insipidus pada anak.

Pada tipe diabetes ini, terdapat ketidakseimbangan cairan dalam tubuh yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan, meskipun anak baru saja minum beberapa menit yang lalu.

2. Poliuria atau Sering Buang Air Kecil

Ilustrasi buang air kecil
Ilustrasi buang air kecil

Poliuria sering diikuti oleh polidipsia.

Ketika glukosa tubuh melonjak, ginjal memberi isyarat untuk mengeluarkan glukosa ekstra dari tubuh melalui buang air kecil.

Hal ini menyebabkan poliuria, yang pada gilirannya menyebabkan kebutuhan yang berlebihan untuk minum air atau polidipsia.

3. Sering Lapar

Jika kamu mengamati bahwa anak selalu lapar bahkan asupan makanan yang berlebihan tidak mencukupi, konsultasikan dengan ahli medis karena ini mungkin merupakan tanda diabetes.

Tanpa insulin, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi, dan kekurangan energi ini menyebabkan rasa lapar meningkat.

Baca Juga: 6 Tips Menghilangkan Garis di Leher, Salah Satunya Lakukan Yoga

4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Bisa Dijelaskan

Gejala diabetes melitus lainnya pada anak-anak adalah penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Anak-anak yang menderita diabetes cenderung kehilangan banyak berat badan dalam waktu yang sangat singkat.

Ini karena, ketika konversi glukosa menjadi energi dibatasi karena produksi insulin yang rendah, tubuh mulai membakar otot dan menyimpan lemak untuk energi, menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Baca Juga: Tidak Kooperatif Soal Hasil Tes Usap Habib Rizieq Shihab, Bima Arya Polisikan RS Ummi Bogor

5. Selalu Lelah

Kelelahan atau rasa lelah sepanjang waktu dapat dengan mudah dikenali pada anak diabetes.

Seorang anak penderita diabetes tipe 1 tidak memiliki cukup insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.

Kekurangan energi justru membuat mereka mudah lelah.

Baca Juga: Fenomena Gerhana Bulan Penumbra Pada 30 September 2020, Berikut Niat dan Tata Cara Salat Gerhana

6. Infeksi Jamur

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa infeksi jamur lebih tinggi pada anak-anak dengan diabetes mellitus tipe 1, terutama pada anak perempuan yang menderita kondisi tersebut.

Mikrobiota usus merupakan faktor penting yang mencegah terjadinya penyakit autoimun seperti diabetes.

Ketika glukosa tubuh tinggi mengganggu mikrobiota, pertumbuhan mikroorganisme terpengaruh, yang menyebabkan peningkatan produksi yang berkontribusi pada infeksi jamur.

Baca Juga: Berikut Daftar Lengkap Pemenang Asia Artist Awards (AAA) 2020, GOT7 Hingga TWICE, BTS Dapat Daesang

7. Penyembuhan luka tertunda

Gula darah tinggi dalam tubuh mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan peradangan, mencegah konversi glukosa menjadi energi dan menyebabkan berkurangnya suplai darah ke bagian tubuh.

Semua faktor ini menyebabkan penyembuhan luka tertunda pada anak-anak, menyebabkan komplikasi yang lebih serius.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Boldsky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x