PR MAJALENGKA - Secara umum, adanya suatu masalah atau gangguan dapat dipastikan bahwa ada faktor penyebabnya.
Tak kalah pentingnya, guru wajib mengenali penyebab gangguan kesehatan mental pada anak.
Berikut sebagaimana dinukil dari buku Bimbingan Konseling Kesehatan Mental di Sekolah karya Dr.Dede Rahmat Hidayat, M.Psi dan Herdi, M.Pd:
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 3 November 2020: Cuaca Berawan Akan Mengawali Hari di Majalengka
Pertama, genetik atau keturunan.
Banyak gangguan mental yang berada dalam sebuah keluarga.
Hal ini menunjukkan bahwa gangguan, atau lebih tepatnya kerentanan terhadap gangguan diturunkan dari orang tua ke anak lewat gen.
Baca Juga: Free Fire Continental Series 2020 Akan Digelar Kembali, Siap-siap Catat Tanggalnya
Gen unit biologis dasar hereditas yang berisi instruksi fungsi dari setiap sel dalam tubuh.
Kedua, biologi.
Beberapa gangguan mental telah dikaitkan dengan bahan kimia, khusus di otak yang disebut neurotransmitter.
Baca Juga: Kerajaan Inggris Rahasiakan Kondisi Pangeran William yang Positif Covid-19 di Bulan April 2020
Neurotransmitter membantu sel-sel saraf di otak untuk berkomunikasi satu sama lain.
Jika bahan kimia tidak bekerja dengan baik, maka pesan melalui otak dengan benar, sehingga menyebabkan gejala.
Selain itu, cacat atau cedera pada daerah-daerah otak tertentu juga telah dikaitkan dengan beberapa gangguan mental.
Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini Selasa 3 November 2020, Tidak Ada Satupun yang Hubungannya Romantis!
Ketiga, trauma psikologis.
Beberapa gangguan mental mungkin dipicu oleh trauma psikologis, seperti penyalahgunaan emosional, fisik, atau seksual.
Disamping kerugian awal yang penting seperti kehilangan orang tua dan penelantaran.
Baca Juga: Jelang Debut ke-15, Super Junior Rilis MV Teaser ‘The Melody’
Keempat, stres lingkungan.
Peristiwa stres atau traumatik dapat memicu gangguan pada seseorang dengan kerentanan terhadap gangguan mental. ***